Mohon tunggu...
Aulia Isna Ulinnuha
Aulia Isna Ulinnuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta NIM: 21107030153 Asal dari Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Mental Illness, Penyakit Mental yang Sering Disalahartikan

2 April 2022   14:47 Diperbarui: 2 April 2022   14:53 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ini diambil dari superyou.co.id

Manusia tidak hanya memikirkan kesehatan fisik saja. Melainkan secara batin juga perlu dijaga agar tidak sampai memicu stres atau gangguan mental. Oleh karena itu psikolog atau psikiater sangat penting untuk didatangi saat kalian merasa mental sedang tidak baik-baik saja untuk berkonsultasi tentang keluhan yang dirasakan.

Siapa yang belum pernah dengar tentang mental illness? Pasti kalau hanya sekedar mendengar sudah pernah ya, tapi apa sih arti sebenarnya dari mental illness itu sendiri. Simak penjelasan lengkap berikut ini.

Mental illness disebut juga gangguan mental atau gangguan kejiwaan adalah kondisi kesehatan yang mempengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis). Gangguan kejiwaan ini bisa bersifat ringan hingga parah, yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani hari-harinya. Termasuk melakukan kegiatan sosial, bekerja, bersekolah, hingga menjalani hububgan dengan keluarga maupun teman.

Penting untuk merubah stereotip masyarakat mengenai penderita gangguan mental atau kejiwaan yang disangkut pautkan dengan orang gila. Yang dibutuhkan oleh orang-orang yang terkena gangguan jiwa ini hanyalah dukungan dan kata-kata penyemangat. Bukan malah diolok-olok, dipermalukan ,diejek, atau pun cacian dari masyarakat yang membuat orang tersebut mental nya semakin down dan parah.

Sering kali terjadi di masyarakat, orang-orang penderita mental illness justru diperlakukan dengan cara yang justru semakin memperburuk keadaan mereka. Ada yang menanggapi bahwa mereka terlalu berlebihan. Tidak sedikit pula orang yang terlalu memberatkan beban pikiran si penderita dengan nasehat yang terlalu membebani. Ada pula yang hingga menyarankan untuk melakukan praktik ruqiyah.

Gejala umum orang penderita mental illness:

1. Sering merasa ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan. sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Sering merasa sedih. yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

3. Ketakutan yang berlebihan atau perasaan bersalah yang selalui menghantui.

4. Perubahan mood atau suasana hati secara drastis yang awal nya senang tiba-tiba langsung merasa sedih.

5. Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.

6. Tampak menarik diri atau menjauh dari lingkungan sosial.

7. Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau mengatasi masalah sehari-hari.

8. Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang

9. Kelelahan yang signifikan, energi menurun atau kekurangan waktu beristirahat.

10. Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.

11. Perubahan besar pada selera makan. Misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak.

12. Sering merasa putus asa.

13. Merasa ingin mengakhiri hidup.

14. Paranoid serta delusi (yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya) dan halusinasi (yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata).

15. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau menggunakan narkoba.

Selain gejala yang terkait dengan psikologis, penderita gangguan mental juga dapat mengalami gejala pada fisik, misalnya sakit kepala, sakit punggung, dan sakit maag.

Apasih penyebab dari mental illness?

Umumnya gangguan kesehatan mental terjadi karena kombinasi dari beberapa faktor. Berikut ini adalah penjelasan dari penyebab terjadinya mental illness atau mental desolder:

1. Faktor genetik atau keturunan bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya mental illness.

2. Faktor biologis, seperti ketidakseimbangan kimiawi di otak, cedera otak traumatik, atau epilepsi, kekurangan nutrisi, kekurangan oksigen saat bayi, serta bisa juga Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang, misalnya heroin dan kokain.

3. Faktor psikologis dari trauma yang signifikan, seperti pelecehan, pertempuran militer, kecelakaan, kejahatan dan kekerasan yang pernah dialami, atau isolasi sosial atau kesepian. Kurang mampu bersosialisasi dengan orang, perceraian atau ditinggal mati orang keluarga maupun pasangan.

4. Faktor paparan lingkungan saat di dalam kandungan, seperti zat kimia, alkohol, atau obat-obatan.

5. Faktor lingkungan lainnya, seperti kematian seseorang yang dekat dengan Anda, kehilangan pekerjaan, atau kemiskinan dan terlilit utang.

Jenis-jenis mental illness:

1. Bipolar

Bipolar merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang cukup dikenal oleh masyarakat. Gangguan kejiwaan ini bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Ciri-ciri dari orang yang terkena bipolar adalah sering mengalami perubahan mood secara drastis atau disebut juga mood swing yang berlangsung cepat tanpa alasan yang kuat. Contoh ada seorang Ibu yang sedang merasa sedih lalu kemudian tertawa terbahak-bahak.

2. Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang terus menerus merasa sedih. Berbeda dengan sedih seperti pada umumnya yang hanya berlangsung selama beberapa hari saja, tetapi rasa sedih ini dirasakan berminggu-minggu ataupun sampai dengan berbulan-bulan.

3. Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang menimbulkan halusinasi, delusi, serta kekacauan berfikir atau berperilaku. Penderita skizofrenia ini tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan pikiranya sendiri.

4. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya merasakan kecemasan dan ketakutan secara berlebihan dan terus menerus hingga mempengaruhi aktivitas penderita sehari-hari. Penderita gangguan kecemasan ini dapat mengalami serangan kepanikan yang berlangsung lama dan sulit untuk dikendalikan.

5. Gangguan tidur

Gangguan tidur merupakan perubahan pada pola tidur yang sampai mengganggu kesehatan dan kualitas hidup penderitanya. Beberapa contoh gangguan tidur adalah sulit tidur (insomnia), mimpi buruk (parasomnia), atau sangat mudah tertidur (narkolepsi).

6. Gangguan makan

Gangguan makan adalah masalah mental yang melibatkan pikiran Anda tentang makanan dan perilaku makan. Anda mungkin makan lebih sedikit atau lebih banyak dari yang dibutuhkan. Kondisi ini pun umumnya terkait dengan kecemasan atau kekhawatiran berlebih terhadap berat dan bentuk tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun