kesehatan fisik saja. Melainkan secara batin juga perlu dijaga agar tidak sampai memicu stres atau gangguan mental. Oleh karena itu psikolog atau psikiater sangat penting untuk didatangi saat kalian merasa mental sedang tidak baik-baik saja untuk berkonsultasi tentang keluhan yang dirasakan.
Manusia tidak hanya memikirkanSiapa yang belum pernah dengar tentang mental illness? Pasti kalau hanya sekedar mendengar sudah pernah ya, tapi apa sih arti sebenarnya dari mental illness itu sendiri. Simak penjelasan lengkap berikut ini.
Mental illness disebut juga gangguan mental atau gangguan kejiwaan adalah kondisi kesehatan yang mempengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis). Gangguan kejiwaan ini bisa bersifat ringan hingga parah, yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani hari-harinya. Termasuk melakukan kegiatan sosial, bekerja, bersekolah, hingga menjalani hububgan dengan keluarga maupun teman.
Penting untuk merubah stereotip masyarakat mengenai penderita gangguan mental atau kejiwaan yang disangkut pautkan dengan orang gila. Yang dibutuhkan oleh orang-orang yang terkena gangguan jiwa ini hanyalah dukungan dan kata-kata penyemangat. Bukan malah diolok-olok, dipermalukan ,diejek, atau pun cacian dari masyarakat yang membuat orang tersebut mental nya semakin down dan parah.
Sering kali terjadi di masyarakat, orang-orang penderita mental illness justru diperlakukan dengan cara yang justru semakin memperburuk keadaan mereka. Ada yang menanggapi bahwa mereka terlalu berlebihan. Tidak sedikit pula orang yang terlalu memberatkan beban pikiran si penderita dengan nasehat yang terlalu membebani. Ada pula yang hingga menyarankan untuk melakukan praktik ruqiyah.
Gejala umum orang penderita mental illness:
1. Sering merasa ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan. sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Sering merasa sedih. yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
3. Ketakutan yang berlebihan atau perasaan bersalah yang selalui menghantui.
4. Perubahan mood atau suasana hati secara drastis yang awal nya senang tiba-tiba langsung merasa sedih.
5. Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.