Mohon tunggu...
Aulia Indra Ramadhani
Aulia Indra Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Malang

Tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Teringat Kartun Upin dan Ipin Dapat Mempererat Interaksi Teman Sebaya, Bagimana Bisa?

24 November 2022   18:31 Diperbarui: 24 November 2022   18:34 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau sudah mengarah ke tindakan yang menyakiti orang lain hal ini merupakan masalah moral anak. Ada yang namanya agresi relasional, yaitu agresi yang memiliki niat negatif untuk menyakiti orang lain melalui psikologis dengan cara, seperti merusak hubungan korban dan pengucilan. 

Dalam buku Handbook of Child Psychology and Developmental Science, anak-anak yang termasuk agresif relasional seringkali kurang pengendalian diri dan pengaturan diri, kurangnya kepekaan terhadap lingkungan sosial, dan juga bisa menganggap orang lain itu memiliki niat yang buruk kepadanya. Kurangnya keterampilan dalam interaksi dengan teman dapat menumbuhkan perilaku intimidasi terhadap orang lain, atau bisa jadi ke diri sendiri.

Fakta yang menarik, ada sebuah penelitian yang dilakukan Huynh dan Fuligni menemukan bahwa remaja Asia Amerika dan Latin Amerika melaporkan lebih banyak diskriminasi daripada teman-teman dari Eropa-Amerika, dan remaja Amerika Latin melaporkan lebih banyak diskriminasi daripada teman-temannya yang dari Asia. Efek dari diskriminasi yaitu akademik mulai menurun, gejala depresi, distress, dan lain sebagainya. 

Seharusnya sekolah, guru, suasana di kelas merupakan inti dari pengalaman anak-anak dan remaja merasa aman, bebas dari intimidasi, bullying, atau pengucilan.

Didalam interaksi pasti ada kegiatan yang menarik nih kalau anak remaja main sama dengan nongkrong di caffe caffe yang kata anak remaja caffe yang estetik. 

Nah, kalau interaksi pertemanan anak usia dini bagaimana? Nongkrong juga kayak anak remaja gitu, atau nobar di bioskop, kan nggak mungkin yaa sobat-sobat, heheh. 

Bermainlah merupakan salah satu kegiatan mempererat interaksi pertemanan anak, bermainnya beda ya bukan seperti anak remaja melainkan mainan masak-masakkan, mainan rumah-rumahan, pokoknya mainan yang berhubungan dengan anak usia dini.

Dalam bermain juga ada perkembangannya lo, seperti tahap perkembangan bermain menurut Jean Piaget diantaranya yaitu:

a. Sensory Motor Play, tahap ini pada usia 3/4 bulan sampai 2 tahun. Pada tahap ini kegiatan bermain anak kebanyakan yaitu melalui sensor-sensor otot yang terdapat di dalam tubuh terumata yang ada dalam lima indera. 

Contohnya, anak suka memasukkan mainannya ke dalam mulut, karena anak menikmati hal tersebut. Menurut Piaget dengan sensory motor anak dapat mengenali lingkungan dan mendapatkan informasi tentang lingkungannya melalui sensor-sensor otot tersebut.

b. Symbolic/ make believe play, tahap ini pada usia 2-7 tahun, pada tahap ini aspek kognitif anak sudah berkembang pada tahap pra-operasional konkret, yaitu tahap pemahaman informasi melalui banda konkret. Tahap ini juga kemampuan anak berimajinasi berkembang dengan pesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun