Selama pandemi COVID-19, perilaku doom spending mengalami lonjakan yang signifikan. Sebuah laporan dari McKinsey pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 34% konsumen global yang berusia 18 hingga 24 tahun mengaku berbelanja lebih banyak dari biasanya selama periode lockdown.
Ini terutama terjadi karena adanya kombinasi antara isolasi sosial, ketidakpastian ekonomi, dan kebosanan. Belanja daring menjadi semacam pelarian, tetapi tanpa disadari mengakibatkan tekanan finansial jangka panjang.
Di Indonesia, survei dari Bank Indonesia pada tahun 2021 juga menemukan bahwa 41% dari responden usia 18-29 merasa lebih cemas tentang keuangan mereka selama pandemi, yang kemudian mendorong mereka untuk melakukan pembelian impulsif. Ini diperparah dengan adanya diskon dan promosi besar-besaran yang disediakan oleh e-commerce selama periode tersebut.
Tips Menghindari Doom Spending
Lalu, bagaimana cara kita agar terhindar dari kebiasaan doom spending? Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Buat Anggaran Belanja yang Jelas
Untuk menghadapi masalah ini, tidak hanya diperlukan langkah-langkah individu, tetapi juga dukungan dari pemerintah dan sektor keuangan. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan literasi keuangan di kalangan Gen Z dan kelas menengah.
Berdasarkan data dari OJK, hanya 38% orang Indonesia yang memiliki literasi keuangan yang memadai pada tahun 2022. Oleh karena itu, program edukasi keuangan sangat diperlukan untuk membantu generasi muda memahami pentingnya perencanaan keuangan dan risiko dari perilaku konsumtif yang tidak terkendali.
Beberapa bank di Indonesia sudah mulai menawarkan fitur manajemen keuangan yang membantu nasabah melacak pengeluaran mereka secara real-time. Aplikasi seperti Jenius dari Bank BTPN memungkinkan penggunanya untuk membagi pengeluaran dalam kategori yang jelas, sehingga mereka bisa melihat dengan lebih mudah berapa banyak uang yang dihabiskan untuk kebutuhan versus keinginan.
Sebelum pergi berbelanja, pastikan kamu telah menetapkan anggaran yang jelas. Anggaran ini harus berdasarkan penghasilan dan pengeluaran rutin kamu. Dengan memiliki batasan, kamu akan lebih sadar ketika mulai melampaui anggaran tersebut.
Tunda Keputusan Belanja
Jika kamu merasa ingin membeli sesuatu secara impulsif, cobalah untuk menunda keputusan tersebut. Beri waktu satu atau dua hari untuk memikirkan apakah barang yang ingin kamu beli benar-benar penting. Jika setelah beberapa hari kamu masih merasa membutuhkannya, baru lakukan pembelian.