Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Efek Cetirizine dan Parasetamol terhadap Fungsi Kognitif

7 Agustus 2024   11:58 Diperbarui: 7 Agustus 2024   12:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi/dibuat dengan AI

Secara keseluruhan, meskipun cetirizine dapat memiliki beberapa efek pada fungsi otak, terutama jika digunakan dalam jangka panjang, risiko tersebut umumnya lebih rendah dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama. Pengawasan medis dan penggunaan obat yang bijaksana adalah kunci dalam mengelola potensi risiko dan memaksimalkan manfaat cetirizine dalam mengelola gejala alergi.

Cara Mengatasi Kantuk Akibat Penggunaan Cetirizine

Kantuk yang disebabkan oleh penggunaan cetirizine, antihistamin generasi kedua, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi beberapa individu. Meskipun cetirizine umumnya dianggap lebih aman dan kurang menyebabkan kantuk dibandingkan antihistamin generasi pertama, efek sedatif masih dapat terjadi. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi kantuk akibat cetirizine:

Mengatur Waktu Pemberian Obat: Jika Anda mengalami kantuk setelah mengonsumsi cetirizine, cobalah untuk mengonsumsi obat ini pada malam hari sebelum tidur. Hal ini dapat membantu meminimalkan dampak kantuk di siang hari, memungkinkan Anda untuk mendapatkan manfaat anti-alergi saat tidur dan mengurangi kantuk saat beraktivitas di siang hari (Simons, 2004).

Menyesuaikan Dosis: Konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk menyesuaikan dosis cetirizine. Terkadang, dosis yang lebih rendah dapat efektif dalam mengontrol gejala alergi tanpa menyebabkan kantuk yang signifikan. Pastikan untuk tidak mengubah dosis tanpa saran dari dokter.

Menggunakan Alternatif Antihistamin: Jika kantuk menjadi masalah utama, pertimbangkan untuk beralih ke antihistamin generasi kedua lainnya yang memiliki profil sedasi yang lebih rendah, seperti fexofenadine atau loratadine. Studi menunjukkan bahwa antihistamin ini cenderung kurang menyebabkan kantuk dibandingkan cetirizine (Kay & Harris, 1999).

Mengonsumsi Kafein Secara Moderat: Mengonsumsi kafein dalam jumlah moderat, seperti kopi atau teh, dapat membantu mengatasi kantuk. Namun, hindari konsumsi kafein berlebihan karena dapat menyebabkan efek samping seperti gelisah atau gangguan tidur.

Memastikan Tidur Cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Kurang tidur dapat memperburuk kantuk yang disebabkan oleh cetirizine, jadi usahakan untuk tidur selama 7-9 jam per malam.

Mengonsumsi Suplemen Peningkat Energi: Beberapa suplemen, seperti vitamin B kompleks atau ginseng, dapat membantu meningkatkan energi dan mengurangi rasa kantuk. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini.

Memantau dan Mencatat Efek Samping: Buat catatan tentang waktu dan tingkat kantuk yang Anda alami setelah mengonsumsi cetirizine. Informasi ini dapat membantu dokter menentukan solusi terbaik dan menyesuaikan pengobatan sesuai kebutuhan Anda.

Konsultasi dengan Profesional Kesehatan: Jika kantuk tetap menjadi masalah, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda. Mereka dapat menawarkan solusi alternatif dan menilai apakah ada faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap kantuk yang Anda alami.

Alternatif Antihistamin yang Tidak Menyebabkan Kantuk

Bagi mereka yang mengalami kantuk sebagai efek samping dari penggunaan cetirizine, ada beberapa alternatif antihistamin generasi kedua dan ketiga yang dikenal memiliki efek sedatif yang lebih rendah. Dua antihistamin populer dalam kategori ini adalah fexofenadine dan loratadine. Kedua obat ini dirancang untuk mengatasi gejala alergi tanpa menimbulkan kantuk yang sering dialami dengan antihistamin generasi pertama seperti diphenhydramine atau chlorpheniramine.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun