Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salah Sebut dan Pertimbangan Akal Sehat

9 Juli 2024   15:04 Diperbarui: 9 Juli 2024   15:09 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mmc.tirto.id/image/otf/970x0/2024/05/26/antarafoto-pengungkapan-kasus-pembunuhan-vina-260524-rai-3_ratio-16x9.jpg

Kesalahan ini bisa terjadi karena padatnya jadwal, tekanan dari situasi, atau sekadar latah. Meskipun kelihatannya sepele, kesalahan seperti ini bisa memiliki dampak besar, terutama jika terjadi dalam konteks yang sangat formal atau penting.

Media dan publik mungkin mengkritik pemimpin tersebut atas ketidaktelitian atau menganggapnya sebagai tanda kurangnya perhatian terhadap detail. Namun, dalam banyak kasus, masyarakat juga bisa memaafkan kesalahan ini, terutama jika pemimpin tersebut segera memperbaiki diri dan menunjukkan bahwa mereka memang manusia yang bisa melakukan kesalahan.


Ilustrasi 5: Seseorang yang Salah Sebut Arah untuk Melindungi dari Penjahat

Salah sebut juga bisa menjadi alat yang digunakan dalam situasi darurat untuk melindungi seseorang dari bahaya. Bayangkan seseorang yang dikejar oleh penjahat dan mencari perlindungan. Seorang saksi yang melihat kejadian tersebut mungkin dengan sengaja memberikan arah yang salah kepada penjahat untuk mengalihkan perhatian mereka dari korban.

Contohnya, jika penjahat bertanya ke arah mana korbannya melarikan diri, saksi bisa mengatakan arah yang berlawanan. Dalam situasi ini, salah sebut digunakan sebagai strategi untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Tindakan ini memerlukan keberanian dan kepintaran, serta pemahaman cepat tentang situasi.

Meskipun menyampaikan informasi yang salah biasanya dianggap negatif, dalam konteks ini, salah sebut adalah tindakan heroik yang bertujuan untuk melindungi seseorang dari bahaya yang mengancam.

Ilustrasi 6: Seseorang yang Sengaja Menyebut Kata Sembarangan karena Gangguan Kejiwaan atau Mabuk

Ilustrasi keenam menggambarkan situasi di mana seseorang sengaja menyebut kata sembarangan ketika ditanya, baik karena mengalami gangguan kejiwaan atau berada dalam keadaan mabuk. Dalam kondisi seperti ini, ucapan orang tersebut sering kali tidak konsisten dan tidak dapat dipercaya. Mereka mungkin mengeluarkan kata-kata yang tidak berhubungan, tidak masuk akal, atau bahkan tidak sesuai dengan konteks pembicaraan.

Gangguan kejiwaan seperti skizofrenia, bipolar, atau kondisi psikotik lainnya bisa menyebabkan seseorang berbicara tanpa kendali atau menyebut kata-kata yang tidak masuk akal. Orang dengan gangguan ini mungkin mengalami delusi atau halusinasi yang mempengaruhi cara mereka berkomunikasi.

Ketika ditanya, mereka mungkin memberikan jawaban yang tampaknya acak atau tidak relevan, mencerminkan keadaan pikiran mereka yang kacau. Misalnya, jika ditanya tentang alamat rumah, mereka mungkin menjawab dengan serangkaian angka dan kata-kata yang tidak berhubungan sama sekali.

Di sisi lain, seseorang yang berada dalam keadaan mabuk akibat alkohol atau narkoba juga cenderung berbicara tanpa kendali. Pengaruh zat-zat ini dapat mengganggu fungsi otak dan kemampuan kognitif, sehingga orang yang mabuk mungkin tidak mampu memberikan jawaban yang koheren atau relevan.

Mereka mungkin berceloteh tanpa arah, mengulang-ulang kata-kata, atau menyebut nama dan tempat yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan. Misalnya, saat ditanya tentang kejadian tertentu, orang yang mabuk mungkin malah berbicara tentang pengalaman masa kecil atau hal-hal lain yang sama sekali tidak berkaitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun