Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ngarai Sianok: Pesona Alam yang Memukau dengan Bahaya yang Mengintai

5 Juni 2024   19:11 Diperbarui: 5 Juni 2024   19:25 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Ngarai Sianok, lembah curam dengan tebing menjulang tinggi, merupakan salah satu ikon wisata alam ternama di Sumatera Barat. Keindahannya yang memukau, bagaikan goresan lukisan alam yang sempurna, menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Namun, di balik keindahannya yang memesona, Ngarai Sianok menyimpan bahaya yang patut diwaspadai, terutama bagi para penduduk yang tinggal di sekitarnya.

Dikenal sebagai "Grand Canyon" Indonesia, Ngarai Sianok terbentang sepanjang 25 kilometer dengan kedalaman mencapai 300 meter. Pembentukannya dilalui proses geologis selama jutaan tahun, menghasilkan panorama alam yang luar biasa. Tebing-tebing terjalnya dihiasi pepohonan hijau, air terjun yang mengalir, dan sungai Batang Arau yang meliuk di dasarnya.

Namun, di balik keindahan, terdapat bahaya yang mengintai. Banjir bandang kerap melanda lembah ini, terutama saat musim hujan. Banjir bandang terakhir terjadi pada 3 Juni 2024, menelan korban jiwa dan kerusakan material. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa Ngarai Sianok tak hanya mempesona, tetapi juga menyimpan potensi bahaya yang patut diwaspadai.

screenshot https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/BB1nESEC.img?w=650&h=371&m=6
screenshot https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/BB1nESEC.img?w=650&h=371&m=6

Pesona Alam yang Memukau

Dikenal sebagai "Grand Canyon" Indonesia, Ngarai Sianok terbentang sepanjang 25 kilometer dengan kedalaman mencapai 300 meter. Pembentukannya dilalui proses geologis selama jutaan tahun, menghasilkan panorama alam yang luar biasa. Tebing-tebing terjalnya dihiasi pepohonan hijau, air terjun yang mengalir, dan sungai Batang Arau yang meliuk di dasarnya.

Keindahan Ngarai Sianok tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menyimpan cerita rakyat dan legenda yang menarik. Salah satu legenda yang terkenal adalah kisah tentang Katik Muno, seorang pria sakti yang berubah menjadi naga dan membelah daratan menjadi Ngarai Sianok.

Bisa kebanjiran

Berdasarkan artikel berita yang Anda berikan (https://www.youtube.com/watch?v=wTfgcIo5DHA), meluapnya air Sungai Batang Sianok menjadi penyebab utama banjir di Ngarai Sianok. Namun, di balik meluapnya air sungai, terdapat beberapa faktor kompleks yang berkontribusi terhadap bencana ini:

1. Pendangkalan Sungai Batang Sianok:

Faktor utama adalah pendangkalan Sungai Batang Sianok. Sedimen dan sampah yang menumpuk di dasar sungai menghambat aliran air. Saat hujan deras, air sungai tidak mampu mengalir dengan lancar dan meluap ke daratan, menyebabkan banjir.

2. Curah Hujan Ekstrem:

Faktor lain yang memperparah situasi adalah curah hujan ekstrem yang terjadi pada hari itu. Curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat menyebabkan volume air sungai meningkat drastis, melampaui kapasitas sungai dan menyebabkan banjir.

3. Ketidakmampuan Sistem Drainase:

Sistem drainase di sekitar Ngarai Sianok kemungkinan tidak mampu menampung dan mengalirkan air hujan dengan volume yang besar. Hal ini menyebabkan air tergenang di daratan dan memicu banjir.

4. Ketebalan Hutan di Ngarai Sianok:

Penurunan ketebalan hutan di Ngarai Sianok juga dapat berkontribusi pada banjir. Hutan memiliki peran penting dalam menyerap air hujan dan mengurangi risiko banjir. Penurunan ketebalan hutan dapat memperparah erosi tanah dan meningkatkan volume air yang mengalir ke sungai.

5. Aktivitas Manusia:

Aktivitas manusia di sekitar Ngarai Sianok, seperti pembuangan sampah sembarangan dan alih fungsi lahan, juga dapat memperparah risiko banjir. Aktivitas ini dapat merusak lingkungan dan meningkatkan potensi terjadinya bencana alam.

Legenda Katik Muno: Kisah Ambisi dan Penebusan Dosa

Konon, Katik Muno datang ke Minangkabau bersama pimpinannya, Sang Sapurba. Awalnya, dia dikenal sebagai sosok yang lemah lembut dan baik hati. Namun, seiring waktu, hasratnya untuk menjadi penguasa semakin kuat. Keinginan ini membuatnya berubah menjadi kejam dan menindas penduduk sekitar.

Melihat tingkah lakunya yang jahat, Sang Sapurba merasa malu dan kecewa. Untuk menghindari konflik dengan pimpinannya, Katik Muno memilih untuk berubah menjadi seekor naga raksasa. Dengan kekuatannya, dia membelah daratan menjadi dua bagian. Belahan inilah yang kemudian dikenal sebagai Ngarai Sianok.

Awalnya, Ngarai Sianok dipenuhi dengan api yang membara. Api tersebut merupakan simbol kemarahan Katik Muno atas kekalahan dan pengkhianatannya kepada Sang Sapurba. Namun, setelah pertempuran sengit, Sang Sapurba berhasil mengalahkan Katik Muno.

Sebagai tanda penyesalan dan permintaan maaf, Katik Muno mengubah aliran api menjadi aliran air yang menyejukkan. Air ini terus mengalir hingga saat ini dan menjadi salah satu daya tarik utama Ngarai Sianok.

Di balik keindahan alam Ngarai Sianok, terdapat peninggalan sejarah yang menambah daya tarik wisata, yaitu Goa Jepang. Goa ini merupakan bekas benteng pertahanan Jepang selama Perang Dunia II. Pengunjung dapat menjelajahi goa ini dan merasakan suasana masa lampau.

Goa Jepang di Ngarai Sianok terbagi menjadi beberapa bagian, dengan stalaktit dan stalakmit yang indah. Pengunjung dapat melihat sisa-sisa peninggalan perang seperti lubang penembak dan ruangan-ruangan yang dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian dan penyimpanan senjata.

Yang Dinikmati di Ngarai Sianok mdan Goa Jepang

Sesampainya di Ngarai Sianok, Anda dapat menikmati berbagai aktivitas menarik, seperti:

Berjalan kaki: Nikmati pemandangan tebing-tebing yang indah dan udara segar dengan berjalan kaki di sepanjang Ngarai Sianok. Tersedia beberapa jalur trekking dengan tingkat kesulitan yang berbeda.

Bersepeda: Bagi pecinta adrenalin, Anda dapat bersepeda di sepanjang Ngarai Sianok. Jalur bersepeda yang menantang akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Mencoba kuliner lokal: Cicipi berbagai kuliner khas Minangkabau yang lezat di warung-warung makan yang tersedia di sekitar Ngarai Sianok.

Goa Jepang terletak di tebing Ngarai Sianok, sekitar 200 meter dari Panorama Ngarai Sianok. Untuk mencapai Goa Jepang, Anda dapat berjalan kaki menuju Goa Jepang dengan cukup mudah. Perjalanan dari Panorama Ngarai Sianok memakan waktu sekitar 10 - 15 menit.

Naik ojek: Jika Anda ingin menghemat waktu dan tenaga, Anda dapat naik ojek dari Panorama Ngarai Sianok ke Goa Jepang. Tarif ojek sekitar Rp 10.000 - Rp 15.000.

Di Goa Jepang, Anda dapat melihat peninggalan sejarah Perang Dunia II, seperti lubang penembak, ruangan-ruangan yang dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian dan penyimpanan senjata, serta sisa-sisa peralatan perang. Pengalaman menjelajahi Goa Jepang akan membawa Anda kembali ke masa lampau dan memberikan gambaran tentang kekejaman perang.

Upaya Pencegahan Bencana

Meskipun menyimpan keindahan dan legenda yang menarik, Ngarai Sianok juga memiliki potensi bahaya, terutama bagi penduduk yang tinggal di sekitarnya. Banjir bandang kerap melanda lembah ini, terutama saat musim hujan. Banjir bandang terakhir terjadi pada 3 Juni Mei 2024, menelan korban jiwa dan kerusakan material.

Penyebab utama banjir bandang di Ngarai Sianok adalah pendangkalan Sungai Batang Arau. Sedimentasi dan sampah yang menumpuk di sungai menghambat aliran air, sehingga air meluap saat hujan deras. Selain itu, perubahan iklim dan curah hujan ekstrem juga memperparah situasi.

Melihat bahaya yang mengintai, penting untuk mengevaluasi lokasi pemukiman di sekitar Ngarai Sianok. Apakah pemukiman tersebut berada di daerah yang rawan banjir bandang? Jika ya, perlu dilakukan relokasi untuk memindahkan penduduk ke tempat yang lebih aman.

Proses relokasi harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pakar terkait. Perlu dipastikan bahwa relokasi dilakukan secara adil dan transparan, dengan mempertimbangkan hak-hak masyarakat yang terkena dampak.

Selain relokasi, upaya lain yang perlu dilakukan untuk meminimalisir risiko banjir bandang di Ngarai Sianok adalah Membersihkan sedimentasi dan sampah, serta membangun sistem drainase yang lebih baik. Berikutnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memberikan edukasi tentang bahaya banjir bandang dan cara-cara untuk mengatasinya. Yang terakhir adalah memasang alat pendeteksi dini banjir bandang dan memberikan informasi kepada masyarakat secara cepat dan akurat. 

Dengan upaya bersama, keindahan Ngarai Sianok dapat dinikmati dengan aman dan bertanggung jawab, tanpa membahayakan keselamatan penduduk yang tinggal di sekitarnya. Ngarai Sianok akan tetap menjadi ikon wisata alam yang memukau, sekaligus menjadi pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.

Tips Berkunjung

  • Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman untuk berjalan kaki.
  • Bawalah air minum yang cukup, terutama saat cuaca panas.
  • Gunakan topi dan kacamata hitam untuk melindungi diri dari sinar matahari.
  • Jagalah kebersihan lingkungan dan buanglah sampah pada tempatnya.
  • Patuhi peraturan yang berlaku di kawasan wisata Ngarai Sianok dan Goa Jepang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun