Di balik keindahan alam Ngarai Sianok, terdapat peninggalan sejarah yang menambah daya tarik wisata, yaitu Goa Jepang. Goa ini merupakan bekas benteng pertahanan Jepang selama Perang Dunia II. Pengunjung dapat menjelajahi goa ini dan merasakan suasana masa lampau.
Goa Jepang di Ngarai Sianok terbagi menjadi beberapa bagian, dengan stalaktit dan stalakmit yang indah. Pengunjung dapat melihat sisa-sisa peninggalan perang seperti lubang penembak dan ruangan-ruangan yang dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian dan penyimpanan senjata.
Yang Dinikmati di Ngarai Sianok mdan Goa Jepang
Sesampainya di Ngarai Sianok, Anda dapat menikmati berbagai aktivitas menarik, seperti:
Berjalan kaki:Â Nikmati pemandangan tebing-tebing yang indah dan udara segar dengan berjalan kaki di sepanjang Ngarai Sianok. Tersedia beberapa jalur trekking dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Bersepeda: Bagi pecinta adrenalin, Anda dapat bersepeda di sepanjang Ngarai Sianok. Jalur bersepeda yang menantang akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Mencoba kuliner lokal: Cicipi berbagai kuliner khas Minangkabau yang lezat di warung-warung makan yang tersedia di sekitar Ngarai Sianok.
Goa Jepang terletak di tebing Ngarai Sianok, sekitar 200 meter dari Panorama Ngarai Sianok. Untuk mencapai Goa Jepang, Anda dapat berjalan kaki menuju Goa Jepang dengan cukup mudah. Perjalanan dari Panorama Ngarai Sianok memakan waktu sekitar 10 - 15 menit.
Naik ojek: Jika Anda ingin menghemat waktu dan tenaga, Anda dapat naik ojek dari Panorama Ngarai Sianok ke Goa Jepang. Tarif ojek sekitar Rp 10.000 - Rp 15.000.
Di Goa Jepang, Anda dapat melihat peninggalan sejarah Perang Dunia II, seperti lubang penembak, ruangan-ruangan yang dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian dan penyimpanan senjata, serta sisa-sisa peralatan perang. Pengalaman menjelajahi Goa Jepang akan membawa Anda kembali ke masa lampau dan memberikan gambaran tentang kekejaman perang.
Upaya Pencegahan Bencana
Meskipun menyimpan keindahan dan legenda yang menarik, Ngarai Sianok juga memiliki potensi bahaya, terutama bagi penduduk yang tinggal di sekitarnya. Banjir bandang kerap melanda lembah ini, terutama saat musim hujan. Banjir bandang terakhir terjadi pada 3 Juni Mei 2024, menelan korban jiwa dan kerusakan material.
Penyebab utama banjir bandang di Ngarai Sianok adalah pendangkalan Sungai Batang Arau. Sedimentasi dan sampah yang menumpuk di sungai menghambat aliran air, sehingga air meluap saat hujan deras. Selain itu, perubahan iklim dan curah hujan ekstrem juga memperparah situasi.