Mengajukan argumen hukum yang kuat untuk mendukung perlindungan hak asasi manusia: Amicus curiae membantu hakim dalam memahami kompleksitas hukum hak asasi manusia dan mengajukan argumen hukum yang kuat untuk mendukung penegakan hak-hak fundamental ini.
Mendukung korban pelanggaran hak asasi manusia: Amicus curiae memberikan suara bagi korban pelanggaran hak asasi manusia dan membantu memastikan bahwa mereka mendapatkan akses keadilan dan pemulihan.
Contoh penting dari intervensi amicus curiae di Filipina adalah kasus Rosales v. Sandiganbayan (2004), di mana PAHRA mengajukan intervensi untuk mendukung hak para korban pelanggaran hak asasi manusia selama masa pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos. Intervensi ini membantu mendorong pengadilan untuk mengeluarkan putusan yang mengakui hak korban atas keadilan dan reparasi.
11. Kasus Konstitusional (Korea Selatan)
Di Korea Selatan, amicus curiae telah digunakan dalam kasus-kasus konstitusional untuk membantu Mahkamah Konstitusi dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip konstitusi. Ahli hukum dan organisasi sipil, seperti Korean Bar Association dan Citizens' Coalition for Constitutional Justice, sering kali mengajukan intervensi amicus curiae dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan interpretasi konstitusi, hak fundamental, dan struktur pemerintahan.
Intervensi amicus curiae dalam kasus konstitusional di Korea Selatan memberikan kontribusi yang signifikan, seperti:
Memberikan analisis hukum yang mendalam tentang isu-isu konstitusional: Amicus curiae menghadirkan berbagai perspektif hukum dan analisis yang mendalam tentang isu-isu konstitusional yang kompleks, membantu Mahkamah Konstitusi dalam mengambil keputusan yang adil dan tepat.
Memperkuat partisipasi publik dalam proses konstitusional: Intervensi amicus curiae memungkinkan publik untuk terlibat dalam proses konstitusional dan memberikan suara mereka dalam interpretasi dan penerapan konstitusi.
Meningkatkan kesadaran publik tentang hak-hak konstitusional: Amicus curiae membantu meningkatkan kesadaran publik tentang hak-hak konstitusional dan pentingnya menegakkan supremasi hukum.
Contoh penting dari intervensi amicus curiae di Korea Selatan adalah kasus Lee v. National Election Commission (2010), di mana Korean Bar Association mengajukan intervensi untuk mendukung hak atas kesetaraan dalam pemilihan umum. Intervensi ini membantu mendorong Mahkamah Konstitusi untuk mengeluarkan putusan yang melarang diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dalam pemilihan umum.
12. Kasus Pendidikan (Jepang)
Di Jepang, amicus curiae telah digunakan dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan pendidikan untuk membantu pemerintah dan pengadilan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ahli pendidikan dan organisasi masyarakat, seperti Japanese Association of Educational Research (JAER) dan National Parent-Teacher Association of Japan (NTPTA), sering kali mengajukan intervensi amicus curiae dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan, reformasi kurikulum, dan hak-hak siswa.
Intervensi amicus curiae dalam kasus pendidikan di Jepang memberikan kontribusi yang signifikan, seperti: