Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Memahami Cawe-Cawe Jokowi Melanjutkan Legasi, Sebuah Drama Politik yang Belum Berujung

4 Maret 2024   15:34 Diperbarui: 4 Maret 2024   15:46 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelanggaran-pelanggaran oleh ketua KPU telah menyebabkan dijatuhkan sanksi oleh DKPP, yaitu peringatan keras dan yang terakhir. Sanksi ini berarti bahwa jika ketua KPU melanggar lagi maka mereka akan diberhentikan dari jabatannya. Sanksi ini juga berarti bahwa mereka harus memperbaiki kinerja dan kredibilitas mereka sebagai penyelenggara dan pengawas pemilu.

Dalam beberapa kasus, Bawaslu juga terlihat tidak tegas dan seolang melakukan pembiaran terhadap pelanggaran Pemilu dan kampanye. Hal ini telah menyebabkan gejolak dan protes dari pihak-pihak yang dirugikan seperti yang terjadi di bebrap daerah.

Keberlangsungan Legasi Jokowi

Salah satu alasan Jokowi menyiapkan Capres dan Cawapres yang didukungnya adalah untuk melanjutkan proyek-proyek strategis yang telah ia luncurkan selama menjadi Presiden. Proyek-proyek strategis tersebut meliputi pembangunan IKN, infrastruktur, reformasi birokrasi, dan digitalisasi ekonomi, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, kemajuan, dan kedaulatan bangsa.

Pembangunan infrastruktur adalah salah satu prioritas Jokowi dalam membangun Indonesia. Jokowi telah membangun berbagai infrastruktur, seperti jalan tol, jembatan, bandara, pelabuhan, kereta api, bendungan, dan listrik, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Jokowi juga telah memulai proyek ibu kota baru di Kalimantan Timur, yang diharapkan dapat menjadi pusat pemerintahan, bisnis, dan inovasi yang modern dan berkelanjutan.

Reformasi birokrasi adalah salah satu agenda Jokowi dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan. Jokowi telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas birokrasi, seperti penyederhanaan struktur organisasi, peningkatan kualitas SDM aparatur, penerapan sistem merit, pemberantasan korupsi, dan pelayanan publik yang cepat, mudah, dan murah. Jokowi juga telah mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pengambilan keputusan publik, melalui mekanisme seperti e-planning, e-budgeting, e-reporting, dan e-complaint.

Digitalisasi ekonomi adalah salah satu visi Jokowi dalam menghadapi era industri 4.0. Jokowi telah mengembangkan berbagai program dan kebijakan untuk mendukung transformasi digital di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, perdagangan, pariwisata, dan UMKM. Jokowi juga telah mencanangkan Indonesia sebagai negara digital terdepan di Asia Tenggara, dengan mendorong pertumbuhan ekosistem digital, seperti startup, unicorn, decacorn, talenta digital, dan infrastruktur digital.

https://voi.id/
https://voi.id/

Penutup

Cawe-cawe Jokowi dalam menyiapkan penerusnya sebagai Presiden Republik Indonesia sangatlah terasa, bahkan telah dilakukan jauh sebelum istilah "cawe-cawe" muncul beberapa bulan terakhir. Langkah-langkah ini mulai terlihat sejak pengajuan calon komisioner KPU dan Bawaslu untuk periode saat ini. Diperkirakan bahwa persiapan ini telah dimulai dengan cermat, mengikuti sebuah skenario yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh Jokowi dan timnya. Langkah-langkah tersebut tampaknya telah diarahkan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang Negara walaupun menyebabkan pro dan kontra di tengah para pakar politik dan rakyat. Selain itu, keterlibatan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam proses ini juga merupakan bagian dari keseluruhan rencana yang telah dipersiapkan dengan cermat oleh pihak terkait. Langkah-langkah ini menegaskan komitmen Jokowi untuk menyiapkan penerusnya secara matang dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun