Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cawe-cawe Mr. Presiden: Skandal atau Strategi? (Bagian 2)

5 Februari 2024   10:45 Diperbarui: 5 Februari 2024   10:49 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan latar belakang langit yang kini berubah menjadi lukisan abstrak, Budi memperdalam uraiannya. "Intervensi dan manipulasi terhadap lembaga-lembaga negara, seperti KPU, Bawaslu, MK, dan MA, adalah sebuah serangan terhadap fondasi demokrasi kita. Ini bukan hanya sekadar pelanggaran konstitusi, tapi penghancuran secara perlahan dari dasar demokrasi yang kita junjung tinggi."

Seakan langit pun meresapi kata-kata Budi, memberi warna baru dalam suasana senja yang semakin memudar. Cahaya temaram dan kegelapan yang bertabrakan menciptakan kesan dramatis, sesuai dengan suasana hati Budi yang terbelah oleh perjuangan moral.

Pada suatu titik, Budi berhenti sejenak. Pandangannya yang tajam merenungi horizon yang tak terbatas. "Ini bukan sekadar perlawanan terhadap otoritas politik," ujarnya kemudian, suaranya terhanyut dalam kesunyian senja. "Ini adalah perlawanan untuk mempertahankan nurani dan keadilan."

Seakan memberikan restu terhadap pernyataan sikap yang mereka keluarkan, alam Wakanda membalas dengan gemuruh suara samudra yang berada di kejauhan. Suara itu, seolah memberi kekuatan dan pengakuan terhadap langkah berani yang diambil oleh Budi dan rekan-rekannya.

Melangkah lebih dalam ke dalam kisahnya, Budi menjelaskan bahwa melihat ketidakadilan berkembang di tengah-tengah masyarakat adalah suatu bentuk penyiksaan yang tidak bisa diabaikan. "Kami, para guru besar, bukan hanya bertanggung jawab untuk memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk melindungi dan memperjuangkan keadilan. Politik haruslah berkembang dalam wadah keadilan, bukan tindakan sewenang-wenang yang mencoreng martabat demokrasi kita."

Saat cahaya senja benar-benar memudar dan gelap pun merayap menggantikan, Budi mengakhiri uraiannya. "Pernyataan sikap ini adalah suara hati kami yang ingin membangunkan rakyat dan mengajak mereka berdiri bersama dalam menjaga demokrasi. Kami tidak bisa berdiam diri ketika kebenaran dan keadilan terancam."

Dalam kesunyian senja yang telah beralih menjadi malam, Budi menghilang di antara bayangan pepohonan. Sisa-sisa senja yang masih tergantung di ufuk barat seolah menjadi saksi bisu atas keberanian dan tekad para guru besar yang berani mengangkat suara dalam kegelapan politik Wakanda.Apa tujuan Bapak dan para guru besar lainnya mengeluarkan pernyataan sikap yang mengkritik cawe-cawe Mr. Wanomo?

Tujuan kami adalah untuk menyuarakan aspirasi dan kepedulian kami sebagai akademisi dan intelektual terhadap nasib bangsa dan negara. Kami ingin memberikan kritik, saran, dan masukan kepada Mr. Wanomo agar ia segera menghentikan cawe-cawenya dan mengembalikan kepercayaan rakyat. Kami juga ingin memberikan edukasi, pencerahan, dan pemahaman kepada masyarakat agar mereka tidak mudah terpengaruh dan tertipu oleh cawe-cawe Mr. Wanomo. Kami juga ingin memberikan dukungan, motivasi, dan inspirasi kepada generasi muda agar mereka tidak apatis dan pesimis terhadap politik dan demokrasi.

*****

Dampak dari pernyataan sikap yang dilontarkan oleh Budi dan para guru besar lainnya ternyata membawa gelombang emosi yang bertiup di tengah masyarakat. Bagi mereka yang mencerna pernyataan tersebut dengan bijak, itu adalah semacam cahaya yang membelah kegelapan, memperlihatkan jalur kebenaran di tengah kebimbangan politik yang menyelimuti negara.

Di antara derasnya kritik dan serbuan pendapat, terlihat sebagian masyarakat memberikan apresiasi dan simpati kepada para pengkritik. Mereka yang terutama berasal dari kalangan akademisi, mahasiswa, aktivis, dan pelaku media merasa seperti menemukan sumber keberanian dan kejujuran di antara lautan kepalsuan yang seringkali mengelilingi dunia politik. Pernyataan sikap yang dianggap sebagai wujud nyata dari kepedulian terhadap bangsa dan negara, menjadi semacam pencerahan yang membangunkan kesadaran akan pentingnya kebenaran dalam dinamika politik yang terkadang berbelit-belit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun