Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Food Estate, Tepatkah untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting di Indonesia

14 Januari 2024   22:20 Diperbarui: 14 Januari 2024   22:27 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Program food estate di Indonesia memiliki beberapa tujuan, antara lain:

*Meningkatkan ketersediaan, stabilitas, dan konsumsi pangan yang bervariasi, bergizi, dan aman, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat.

*Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat sekitar kawasan food estate, melalui peningkatan pendapatan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

*Mendorong pengembangan teknologi, inovasi, dan kemitraan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

*Menjaga keseimbangan antara pemanfaatan lahan dan pelestarian lingkungan, dengan menerapkan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan.

Program food estate di Indonesia dilaksanakan dengan menggunakan skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPBU), yaitu skema kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha untuk menyediakan infrastruktur, fasilitas, dan/atau pelayanan publik. Dalam skema ini, pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan lahan, perizinan, regulasi, dan insentif, sedangkan swasta bertanggung jawab untuk menyediakan modal, teknologi, manajemen, dan operasional. Selain itu, program food estate juga melibatkan masyarakat lokal sebagai mitra kerja, pemasok, dan konsumen.

Food Estate: Hubungan dengan Kemiskinan dan Stunting

Program food estate diharapkan dapat membantu mengatasi kemiskinan dan stunting dengan beberapa cara, antara lain meningkatkan ketersediaan, stabilitas, dan konsumsi pangan yang bervariasi, bergizi, dan aman. Program food estate dapat meningkatkan produksi pangan nasional, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor, menekan inflasi, dan menjaga stabilitas harga. Program food estate juga dapat meningkatkan konsumsi pangan yang bervariasi, bergizi, dan aman, dengan menyediakan pangan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat, terutama masyarakat sekitar kawasan food estate. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat, serta penurunan angka stunting.

Cara kedua adalah dengan membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar kawasan food estate. Program food estate dapat menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal, baik sebagai pekerja, pengusaha, atau mitra kerja pemerintah dan swasta. Program food estate juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, dengan memberikan insentif, bantuan, dan akses pasar. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan.

Cara ketiga adalah mendorong pengembangan infrastruktur, teknologi, dan inovasi di sektor pertanian. Program food estate dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jalan, listrik, dan telekomunikasi. Program food estate juga dapat meningkatkan penerapan teknologi dan inovasi pertanian, seperti benih unggul, pupuk organik, alat mesin pertanian, dan sistem informasi pertanian. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan produktivitas, efisiensi, dan daya saing sektor pertanian, serta peningkatan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

Cara terakhir adalah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, termasuk kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Program food estate dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat sekitar kawasan food estate, dengan menyediakan fasilitas, tenaga, dan bahan ajar yang memadai. Program food estate juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dengan menerapkan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menjaga keanekaragaman hayati. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kesehatan fisik dan mental, pengetahuan dan keterampilan, serta kesadaran dan tanggung jawab lingkungan masyarakat.

Food Estate: Potensi dan Tantangan

Program food estate memiliki potensi yang besar untuk memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar kawasan food estate dapat diimplemetasikan dengan tepat dan berkelanjutan, namun juga menghadapi beberapa tantangan yang harus diatasi, antara lain menjaga keseimbangan antara pemanfaatan lahan dan pelestarian lingkungan, terutama di kawasan hutan dan lahan gambut. Kawasan hutan dan lahan gambut memiliki fungsi ekologis yang penting, seperti menyimpan karbon, menjaga siklus air, dan menopang keanekaragaman hayati. Namun, kawasan hutan dan lahan gambut juga rentan terhadap degradasi, deforestasi, dan kebakaran, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan bencana. Oleh karena itu, program food estate harus memastikan bahwa pemanfaatan lahan tidak mengganggu fungsi ekologis kawasan hutan dan lahan gambut, dengan menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan, seperti konservasi tanah dan air, pengelolaan hama dan penyakit, dan penggunaan energi terbarukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun