Mohon tunggu...
Aurelius Haseng
Aurelius Haseng Mohon Tunggu... Freelancer - AKU yang Aku tahu

Mencari sesuatu yang Ada sekaligus tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Tanpa Sinetron bersama Opa

15 Januari 2021   11:37 Diperbarui: 15 Januari 2021   11:40 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"ia tuan," jawabnya diisi kegirangan.

Ia berjalan mengikuti langkah tikus putih itu. Tanpa lewatkan kesempatan, matanya menoleh kiri kanan, amati kuil itu. Kuil itu dibangun dengan rapih. Patung dan ukiran seni, menghiasi halaman. Pot-pot ditumbuhi bunga-bunga langka. Jalan yang menghubungkan bangunan satu dengan yang lain, dilampisi bata merah. Hatinya berdecak kagum dan penuh tanya, "ini pasti milik raja."

Keasikan mata amat-amati tempat itu melupakan pandangannya ke depan. Ia jatuh terbanting. Kuku di ibu jari kakinya terlepas. Batu bata yang buat ia terantuk, terangkat dari posisinya. Darah pun keluar.

"Patrik. Patrik. Patrik." Opa menghaluskan suaranya, sambil mengetuk-ngetuk lembut lengannya.

Anak itu tidak menjawab. Ia terlelap. 

Keterangan:

[1] Cara maki orang Manggarai, Flores NTT.

[2] Anjing

[3] Nakal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun