"Hufttt akhirnya lega juga." Ujar Rey kepada ayahnya
"Sudah lega Rey?, lagian kamu seperti tidak tahu ayah saja. Ayah kan setiap pagi minum kopi di rooftop. Lagian kamu membuang-buang waktu sekali mencari ayah kemana-kemana. Ada apa Rey? tumben juga mencari ayah hingga ke rooftop." Tanya Sardi terheran-heran kepada anaknya itu.
"Itu tadi aku disuruh ibu untuk memanggil ayah, ayah disuruh ibu ke meja makan untuk sarapan. Aku mau siap-siap untuk sekolah." Ujar Ray
"Oohh kamu disuru ibu untuk memanggil ayah? yasudah ayah habiskan kopi ayah dulu nanti kalau sudah ayah turun." Jawab Rey kepada sang ayah
-----
  Sesudah Rey bersiap untuk pergi ke sekolah dan seusai mereka menyantap sarapan yang dibuat oleh Fatimah. Rey pun pergi ke sekolah diantar oleh Sardi, kebetulan hari ini Sardi sedang ada acara pemotretan untuk foto prewedding di sekitar Pulau Hatta. Mereka pun segera bergegas untuk keluar rumah.
-----
  Sesampainya di sekolah Rey pun langsung masuk ke kelas, ia langsung menghampiri Rio yang sudah duduk di kursinya, Rio tampak kebingunan dengan pelajaran yang akan diulangankan hari itu, matematika. Memang faktanya jika sebagian besar pelajar memang tidak menyukai pelajaran matematika, dengan alasan membuat kepala pusing dan sulit untuk dipahami.
"Rey kamu sudah sampai juga ternyata." Sapa Rio kepada Rey
"Iya sudah, tumben kamu rajin sekali Rio pagi-pagi sudah belajar seperti ini." Ledek Rey kepada Rio
"Iya nih aku pusing sekali, sudah belajar dari malam tetapi tetap saja tidak ada yang masuk. Kurasa percuma saja aku belajar." Keluh Rio kepada Rey