Dan akhirnya saat guru tidak tahu lagi harus menjawab apa, guru akan berkata, “Yasudah, kamu belajar aja yang rajin agar nilai kamu bagus, orang tua kamu ga marah…”
Yah, kurang lebih seperti itulah salah satu percakapan yang muncul antara siswa dan guru tentang Fisika.
Percakapan yang mungkin terjadi dan dialami semua guru dan siswa.
Setiap tahun ada empat juta lulusan sekolah menengah atas. Suatu jumlah yang sangat besar dan memiliki potensi bagi republik ini.
Namun potensi itu menjadi kekhawatiran mengingat lebih dari sembilan puluh persennya membenci Fisika (dan juga Matematika).
Suatu persentase yang saya dapatkan selama lima belas tahun mengajar di berbagai kota dan pulau di Indonesia ini.
Mengapa menjadi kekhawatiran?
Setiap negara memiliki sumber daya dan juga beban. Semakin banyak penduduknya artinya semakin banyak sumber daya alam yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk tersebut.
Semakin banyak penduduknya menjadi positif apabila setiap penduduk itu mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Mampu mandiri dengan mampu bekerja dan mampu dimanfaatkan kemampuan kerjanya.
Namun jika tak memiliki kemampuan kerja, tak memiliki keterampilan, tak memiliki pendidikan, tidak rajin tentu saja tidak dapat memberikan manfaat.
Sifat malas, sifat tak peduli, tak memiliki arah dan tujuan adalah hal yang sering saya temui di kelas.