Namun jika pertanyaan ini dilabeli Fisika, mereka tiba-tiba bingung menentukan jawabannya. Bahkan mungkin mereka akan lupa nama mereka sendiri jika di kertas sudah tercantum judul “Mata Pelajaran Fisika.”
Ya, itulah yang terjadi. Jangan berharap mereka memahami pelajaran ini jika tidak Anda tidak berusaha memahami terlebih dahulu opini mereka tentang Fisika.
Pada awalnya memang tujuan saya mengajarkan Fisika agar mereka memahami pelajaran ini. Namun semakin lama, jam terbang saya dalam mengajar semakin saya pahami bahwa tahap awal dalam mengajaran Fisika adalah bagaimana caranya agar mereka mau duduk tenang memperhatikan saya mengajar, bagaimana caranya agar mereka mau mendengarkan, mau menyimak, itu saja dulu.
Ya itulah yang terpenting. Paham atau tidak itu urusan belakangan, tapi bukan berarti bukan tujuan.
Mengapa seperti itu? Ya itulah kenyatannnya.
Sungguh berat hati ini saat ingin berbaur dengan anak-anak namun mereka terlanjur membentengi diri dengan saya (dan mungkin juga guru Fisika lainnya di republik ini) hanya karena mereka sudah membenci Fisika, sejak…. entah kapan. Apakah sejak bayi anak-anak itu sudah membenci Fisika? Ah, saya rasa tidak!
Lalu sejak kapan?
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang kemudian saya cari sendiri jawabannya.
Menurut anak-anak itu, mereka bingung saat ujian Fisika, baik itu saat ulangan harian maupun saat ujian semester.
Mereka bingung harus pakai rumus yang mana. Oke, akhirnya saya berpikir bahwa rumus inilah yang membuat mereka bingung.
Menurut mereka lagi, sungguh sangat menjemukan menyelesaikan satu soal saja dan harus menguraikan perhitungan yang njlimet, rumit, dan panjang.