Analisis data dilakukan secara tematik melalui beberapa tahap, yaitu pengorganisasian data, pengkodean, pengelompokan temuan, dan interpretasi hasil. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi pola utama yang relevan dengan tantangan dan solusi dalam manajemen layanan BK.
Metode ini dirancang untuk menghasilkan temuan yang komprehensif dan dapat memberikan wawasan praktis mengenai manajemen bimbingan konseling di SMA PGRI 2 Jombang, termasuk upaya untuk meningkatkan efektivitas layanan dalam kondisi keterbatasan sumber daya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami laksanakan bersama dengan Ibu Dwi Fatmawati, S.Pd., dan Bapak Bisma Zulkifliawan, S.Pd., sebagai Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di SMA PGRI 2 Jombang, diperoleh sejumlah temuan penting terkait manajemen layanan BK di sekolah. Berikut adalah ringkasan hasil penelitian:
1. Tahapan Awal Perencanaan Program BK
Perencanaan layanan BK di SMA PGRI 2 Jombang dimulai dengan identifikasi kebutuhan siswa melalui survei, diskusi dengan wali kelas, dan catatan dari hasil observasi guru BK. Proses ini bertujuan untuk memastikan program yang dirancang relevan dengan permasalahan siswa. Guru BK kemudian menyusun rencana tahunan yang mencakup kegiatan pencegahan, pengembangan, dan kuratif sesuai kebutuhan siswa.
2. Jenis Layanan BK yang Disediakan
Layanan yang diberikan mencakup empat komponen utama: layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif, dan dukungan sistem. Setiap komponen dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa di bidang pribadi, sosial, akademik, dan karir.
3. Kendala yang Dihadapi
Salah satu kendala utama adalah kekurangan tenaga guru BK. Dengan jumlah guru BK yang terbatas yakni hanya 4 guru dan yang sering stay di sekolah hanya 1 guru saja, hal tersebut tentunya mengakibatkan guru sulit memberikan perhatian penuh kepada setiap siswa. Selain itu, banyak siswa yang belum memahami sepenuhnya fungsi layanan BK, sehingga pemanfaatannya masih rendah.
4. Koordinasi dengan Pihak Lain
Guru BK secara rutin berkoordinasi dengan wali kelas, orang tua, dan pihak luar seperti psikolog untuk menangani kasus-kasus tertentu. Dalam beberapa situasi, koordinasi dengan pihak kepolisian juga dilakukan untuk pembinaan siswa yang menghadapi masalah serius.
5. Frekuensi dan Efektivitas Layanan
Layanan diberikan secara rutin dengan frekuensi disesuaikan kebutuhan. Masalah yang sering dihadapi meliputi konflik dengan teman sebaya, kesulitan belajar, masalah emosional, dan tekanan keluarga. Guru BK menggunakan pendekatan empatik untuk membuat siswa merasa nyaman.
Dari hasil wawancara yang telah kami lakukan juga didapatkan informasi-informasi yang relevan seputar manajemen BK di SMA PGRI 2 Jombang sebagai berikut. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMA PGRI 2 Jombang
a. Visi