Mohon tunggu...
Atep Abdul Rohman
Atep Abdul Rohman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santri dan Mahasiswa

Pria asal Bandung yang hobi naik gunung tapi takut ketinggian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Santri sebagai Unsur Penting Bagi Masyarakat Indonesia

25 Oktober 2022   14:06 Diperbarui: 25 Oktober 2022   14:31 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN sekaligus santri foto bersama aparat pemerintahan Desa Pager Kecamatan Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis (20/10/2022). 

Sejak 2015, Presiden Republik Indonesia memutuskan untuk menetapkan Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober. Sejak itu pula para santri di Indonesia beramai-ramai memperingati hari tersebut sebagai pengingat atas besarnya peran para santri di bawah komando ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan sampai saat ini, setelah Indonesia terbebas dari belenggu penjajah, para santri tetap eksis dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai islami yang berbudi luhur.

Hari santri tersebut merujuk kepada seruan Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Saat itu, diputuskan bahwa melawan para penjajah kafir adalah fardhu ain bagi setiap muslim, sehingga banyak para santri dan ulama yang berjuang melawan penjajah atas dasar memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang notabene rakyatnya adalah umat Islam. 

Dalam buku Api Sejarah, Ahmad Mansur Suryanegara bahkan berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia mutlak diraih oleh umat Islam (santri dan ulama). Maka tidak heran dalam UUD 1945 berbunyi "atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa ....", karena umat Islamlah yang meyakini Allah adalah Tuhannya, dan merekalah yang memperjuangkan kemerdekaan negaranya.

Selain mengenang dan memperingati peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan, hari santri ini juga menjadi momen yang tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas agar terus pantas menyandang gelar tersebut. Santri atau dengan kata lain adalah penuntut ilmu merupakan status dan gelar yang tinggi di sisi Allah Ta'ala. Bagaimana tidak, Allah sendiri memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berilmu bahwa mereka akan diangkat derajatnya oleh Allah dengan derajat yang tinggi.

Santri juga merupakan sosok yang penting dalam menyokong kekuatan pertahanan bangsa dan negara. Semakin banyak santri yang terus menimba ilmu agama, maka semakin tentram pula bangsa dan negara. Karena dengan ilmu agama, seseorang akan tahu dan paham segala batasan yang dilarang oleh hukum. Bahkan, ilmu agama juga dapat membentengi diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah dan makhluk-Nya, sehingga masyarakat akan damai tanpa ada permusuhan.

Namun, jika santri yang menuntut ilmu itu dipandang rendah, tidak dihargai dan malah diacuhkan tanpa adanya perhatian dari berbagai pihak, maka kebodohan akan merajalela. Sedangkan dikatakan oleh ulama bahwa kebodohan yang disebabkan karena tidak adanya semangat menuntut ilmu agama adalah dosa yang besar. Awal dari berbagai kesalahan dan musibah adalah dari ketidaktahuan atau kebodohan yang merambah.

Adapun di Indonesia, sampai saat ini para santri terus diperhatikan oleh negara dan masyarakat. Hal ini dibuktikan dari keterlibatan santri dalam event besar, baik nasional maupun internasional. Liga khusus santri diadakan se-Indonesia, para santri difasilitasi dan diberikan beasiswa untuk menempuh studi ke berbagai negara.

 Bahkan di suatu daerah, di Kalimantan misalnya, atau di Bandung tempat tinggal penulis, orang yang berangkat ke luar daerah untuk menimba ilmu agama diantar dan diberi bekal oleh masyarakatnya. 

Jika pulang, para santri disambut dan dinanti-nanti kehadirannya. Masyarakat percaya dan yakin bahwa santri lah yang bisa membawa perubahan baik untuk daerahnya.

Saat ini penulis sedang menjalani KKN di Desa Pager Kecamatan Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur. Alhamdulillah, di daerah ini betapa dihargai dan diperhatikannya para santri oleh masyarakat dan aparat pemerintahan. Penulis yang datang dengan status mahasiswa dan santri pun rupanya masyarakat lebih suka dengan program kesantrian dibanding kemahasiswaan. Di daerah ini pula, aparatur pemerintahannya dekat dengan agama sehingga selalu mendukung program keagamaan. Hal ini yang diharapkan oleh para santri; mendapat berbagai dukungan untuk mewujudkan misinya.

Karena sebagaimana yang sudah penulis sebutkan, masyarakat percaya bahwa para santri lah yang bisa membawa perubahan yang baik di derahnya. Santri tidak membawa misi pembangunan daerah dengan berbagai infrastruktur. Lebih dari itu, santri membawa misi untuk mengeluarkan masyarakat dari ketertinggalan ilmu agama dan pengetahuan. Santri membawa misi persatuan dan tolong menolong. Dengan begitu, masyarakat akan mempunyai rasa peduli dan empati terhadap sesama, sehingga secara mandiri bisa menjadikan daerahnya rukun dan makmur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun