Dia juga totalitas dalam merevisi tugas. Tak heran, ia kerap datang kelas pertama kali, ketiduran di dalam kelas, laptopnya selalu di bawa ke mana-mana di dalam tas yang besar, dan jarang ke kamar. Kabarnya, ia bahkan lupa siapa nama temannya satu kamarnya.
Pendiri komunitas Indraisme ini juga punya solusi untuk mengatasi jetlag dalam menulis (writer's block) yaitu dengan nyanyi karaoke, suara lantang tak pandang telinga orang. Kalian pasti akan terkenang lirik-lirik yang pernah dipopulerkannya: wekeend... my jun... ngeriii.... dll.
Menjelang hari akhir workshop, dia diserang penyakit, untung tidak ganas. Hanya pilek, menggigil dan mata memerah. Saya cukup kasihan melihatnya. Tidak ada obat yang menyembuhkannya. Tapi ternyata Tuhan merancang skenario indah, di pengujung acara dia dinobatkan sebagai peserta terbaik 1. Wow... keren. Selamat Bung Indra, sang pemilik akun remaja 'sabun' (sayang bunda).
Jakarta, 16 Sep 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H