Mohon tunggu...
Atunk F. Karyadi
Atunk F. Karyadi Mohon Tunggu... Editor - Menulis yang manis dan mengedit yang pahit. Haaa

Suka yang klasik dalam kata, dan futuristik dalam kerja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

7 Kenangan 'Workshop Skenario Pusbangfilm" Kemdikbud 2017

16 September 2017   15:11 Diperbarui: 16 September 2017   16:10 1987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap hari, kami disediakan kopi dan kudapan atau makanan ringan tiga kali. Beberapa dari kami sudah hafal jika snack sudah tersaji di luar kelas. Entah dari aromanya, bunyi benturan cangkir, atau feeling yang tajam menembus langit ketujuh.

Kalau perut sudah keroncongan dan mata kiyep-kiyep tak kuasa menahan kantuk, maka mau nggak mau kami harus mencuri waktu untuk bisa keluar. Pura-pura membuang ludah kek, memencet hape yang tidak ada panggilan dan sms, atau alasan klise, 'Pak izin ke belakang' eh nggak tahunya belok. Haaa. Tapi nggak papa, normal kok.

4. Ogah Makan Nasi

p-20170906-122558-bf-59bcd91b7a70f12d59762933.jpg
p-20170906-122558-bf-59bcd91b7a70f12d59762933.jpg
10 hari tinggal di hotel berarti perbaikan gizi. Ya, makan serba enak dan teratur. Kesempatan inilah yang menjadikan beberapa teman sengaja tidak mengonsumsi nasi tiga kali sehari. Ini langkah terbaik. Di samping mengurangi resiko kegendutan, makan non nasi bisa memperkaya referensi lidah; Anda bisa mencicipi salad thailand, coto makassar, roti telor, bubur ayam yang entah istilah hotelnya apa, dll.  

5. Kolam Renang yang Selalu Sepi

Aneh bin ajaib. Para peserta diberi fasilitas kolam renang, tapi selalu saja sepi. Tidak pagi, tidak sore, kolam renang tetap perawan. Entah karena mereka tak bisa renang atau malu-malu hantu. Belakangan diketahui, mereka tak punya waktu untuk sekadar berenang. Tugas revisi menumpuk tiap hari, bahkan ada yang kelar ngumpulin tugas sampai jam 00:00 malam lebih. So, kami hanya berenang di kolam tugas google drive bukan kolam renang hotel. Uh kacian...

6. Pemburu Colokan

'Di mana ada colokan listrik, di situ aku berteduh.' Bagi para fasilitator kelas seperti Stephani, Sheila, dan Zahra, mereka harus online dan ontime setiap saat. Baterai hape pun harus full, karena takut jika ada pengumuman dari atasan Kemendikbud, atau info dari para mentor terkait pelaksanaan workshop untuk disampaikan kepada kami. Maka tak heran, kapan pun dan di mana pun mereka harus siaga 1. Dahsyat! Billion thanks for you.

p-20170912-125717-59bcdaaf7a70f12a2c5a15f2.jpg
p-20170912-125717-59bcdaaf7a70f12a2c5a15f2.jpg

7. Indraisme

Waini. Ia sosok pria dewasa yang tangguh, humoris, dan santai. Saya mengenalnya cukup baik secara pribadi. Jika adzan berkumandang, dia mengajak saya untuk salat berjamaah di musala sebelah dan mengajak makan bersama. Untung kalo mandi tidak ngajak bareng... haaa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun