Mohon tunggu...
Riga Sanjaya
Riga Sanjaya Mohon Tunggu... -

Cerita-cerita dari bilik kepala.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Takdir [Bagian 3]

30 Januari 2014   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mata kami semua tertuju pada sosok di atas ranjang. Mata itu tampak ketakutan. Rasa bersalah terbayang jelas. Perawat itu mendekat.

“Benar namamu bukan Firman Awwaddin?”

Kepalanya menggeleng. Pertahananku jebol. Aku kembali terisak. Jika dia bukan Firman, lalu di mana Firman? Kuedarkan pandangan ke tiga ranjang lainnya. Ada yang gemuk, ada yang masih anak-anak, dan seorang perempuan.

“Korban selamatnya kan ada enam, Dek perawat. Dua orang lagi mana?” Sebersit harapan muncul di benakku. Ya Allah, semoga jawaban perawat ini sesuai dengan harapanku.

“Yang dua lagi sudah dibawa pulang keluarganya, Bu. Lukanya nggak terlalu parah.”

“Ya Allah!” Kembali aku meratap. Mendadak sebuah pikiran melintas di kepalaku. Aku bangkit menuju ranjang. Kutatap mata lelaki muda di itu lekat.

“Kenapa KTP anakku ada sama kamu? Hapenya juga?” Suaraku tajam merobek hening malam.

“Bu, dia masih sakit. Jangan dipaksa bicara dulu.” Perawat menegurku. Aku tak peduli. Tanpa menoleh ke arah perawat aku kembali bertanya.

“Jawab! Kenapa KTP Firman ada sama kamu?!” Mata pemuda itu membelalak. Dia menggeleng.

“Bu!” Perawat menyergah.

Midah bergegas menarik perawat itu menjauh. “Kak, tolonglah mengerti sikit. Anak ibu itu jadi korban kecelakaan. Udah jauh-jauh dia datang dari Langsa. Awalnya dia pikir anaknya selamat, ternyata malah bukan anaknya. Kan kasian dia kak.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun