Mohon tunggu...
Riga Sanjaya
Riga Sanjaya Mohon Tunggu... -

Cerita-cerita dari bilik kepala.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Takdir [Bagian 1]

28 Januari 2014   17:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:22 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Mak... Kok nggak dijawab?”

Aku tergeragap. Rupanya aku melamun.

“Firman...”

Midah menatapku. Menunggu.

“Dia minggat ke rumah bapaknya.”

“Ya ampun! Memangnya ada apa, Mak?” Midah tampak prihatin. Aku menatap wajah Midah. Ya, anak ini bisa kupercaya. Maka mengalirlah cerita tentang pertengkaran aku dan Firman kemarin.

*************

Midah menatapku prihatin. Dielus-elusnya pundakku. Saat bercerita tak urung emosiku ikut naik.

“Yang sabar, Mak. Terus si Firman kapan perginya?”

Aku menghembuskan napas. “Tadi pagi. Nggak tahu persisnya. Sepulang dari pasar, kulihat kamarnya kosong. Cuma ada kertas di mejanya, tulisannya cuma : Bunda, aku ke rumah Ayah.”

Midah mengangguk-angguk. “Jadi dia ke tempat ayahnya di Banda Aceh ya, Mak?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun