anak muda masa kini mungkin merayakan Seijin no Hi dengan cara yang lebih beragam, mencerminkan gaya hidup modern dan lebih individualis banyak pemuda zaman sekarang mungkin memilih pakaian kasual atau merayakan bersama teman-teman daripada menghadiri upacara formal.
 Meski demikian, makna dasar dari perayaan ini tetap bertahan: mengingatkan para pemuda akan tanggung jawab sosial dan peran penting mereka dalam masyarakat.
 Upacara Seijin no Hi menekankan nilai-nilai seperti kedewasaan, tanggung jawab, dan kontribusi positif terhadap komunitas, yang menjadi aspek utama dalam budaya kolektif Jepang.
Lebih dari sekadar perayaan transisi menuju dewasa, Seijin no Hi juga mencerminkan hubungan mendalam antara individu dan masyarakat dalam budaya Jepang.Â
Generasi muda didorong untuk menghormati tradisi, sambil tetap beradaptasi dengan perubahan zaman. Ini menunjukkan kemampuan budaya Jepang untuk menyeimbangkan tradisi dengan modernisasi.Â
Melalui perayaan ini, Jepang berhasil mempertahankan warisan budayanya sambil mempersiapkan generasi muda menjadi penerus yang tidak hanya fleksibel terhadap perubahan, tetapi juga memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab sosial mereka.
Meskipun masyarakat Jepang mengalami perubahan, baik dalam pola pikir maupun gaya hidup generasi muda, Seijin no Hi tetap berkembang.
 Namun, makna inti dari perayaan ini tetap sama: kedewasaan tidak hanya ditentukan oleh usia, tetapi juga oleh kesiapan untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam masyarakat. Dengan demikian, Seijin no Hi bukan hanya perayaan individu, melainkan juga penjaga kesinambungan budaya dan nilai-nilai sosial yang penting bagi identitas kolektif masyarakat Jepang.
Attalia Meta WIbowoÂ
Japanese Language and LiteratureÂ
Faculty of HumanitiesÂ