Mohon tunggu...
Atmaji Lanang Dwi
Atmaji Lanang Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

i like sport

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apakah Gadget Telah Menggerogoti Minat dan Pola Interaksi Sosial Pemuda?

18 Desember 2024   14:15 Diperbarui: 18 Desember 2024   14:15 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya juga melihat ketika pengajian berlangsung banyak sekali khususnya generasi muda yang bukannya mendengarkan pengajian atau ceramah, mereka malah asik sendiri. Banyak dari mereka yang sibuk main HP ketika pengajian berlangsung. Bahkan anak-anak yang dahulu ketika pengajian mereka sibuk mengobrol, sibuk bermain, berlari-larian. Kini hal itu sudah tidak ada lagi, mereka lebih memilih mabar game online. Bahkan yang mulanya para pemuda ketika selesai pengajian biasanya mereka masih mengobrol sambil menghabiskan makanan di teras mushola. Kini mereka berkumpul namun dengan kesibukan dunia HP-nya masing-masing. Hal ini terjadi setelah pandemi Covid-19, yang mana pandemi ini menjadikan mereka jarang keluar rumah dan memilih untuk berdiam diri di rumah sehingga akan merubah pola pikirnya. Mereka akan cenderung menghabiskan waktunya dengan gadget dan jarang keluar rumah untuk berinteraksi atau bermain dengan teman-temannya. Inilah yang menjadi salah satu faktor kenapa generasi muda sekarang bergantungan atau kecanduan dengan gadget-nya. Kemunculan gadget berpengaruh dan meracuni pola interaksi anak muda di zaman sekarang. Di tambah mereka kurang bijak dan berlebihan dalam menggunakan media digital ini.

            Jadi pada intinya terjadi perubahan sosial yang signifikan di zaman kemajuan digital ini khususnya pemuda Mushola Baitul Ummah. Di mana melemahnya rasa minat para pemuda dalam keikutsertaan pengajian rutin setiap malam Ahad. Proses bersosialisasi dan berinteraksi mereka juga melemah dan terpengaruh dengan munculnya teknologi.  Mereka kurang bijak dalam memanfaatkan media digital dan masih terlalu berlebihan. Bahkan banyak diantara mereka yang terpengaruh pada dampak buruknya khususnya pada interaksi atau komunikasi antar sesama. Bukan hanya interaksi antar sesama yang melemah, namun juga bagaimana sikap mereka ketika pengajian berlangsung yang tidak lagi memperhatikan dengan khidmat. Yang mana dahulu para pemuda banyak yang menyimak pengajian sambil mengobrol dan lebih memilih berinteraksi dengan teman-teman sebelahnya tanpa adanya gangguan gadget atau handphone. Namun sekarang orang tidak bisa lepas, mereka seakan-akan harus membutuhkan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun media digital memiliki dampak positif yaitu seperti dapat mempermudah pekerjaan, bisa berkomunikasi dengan jarak jauh, mudah dalam mengakses berita atau informasi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa gadget banyak menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan mereka. Di Mushola Baitul Ummah ini menjadi contoh fenomena bahwa interaksi sosial sudah tidak lagi seperti dahulu. Interaksi sosial kini sudah tercemar dan teracuni dengan munculnya gadget atau handphone beserta platform-platform media digital. Para pemuda yang dahulu masih sering mengobrol, bercerita, berkomunikasi satu sama lain, kini interaksi mereka semakin melemah dan terganggu dengan adanya gadget atau semacamnya.

Lalu bagaimana kedepannya? Untuk menanggapi kasus semacam ini memang harus dimulai dengan diri kita sendiri. Kita harus pandai-pandai atau bijak dalam menggunakan media digital, gadget atau semacamnya. Karena di zaman sekarang kita sangat terlalu bergantung, ketika sedang mengobrol pun tidak bisa lepas dengan gawainya. Inilah yang merupakan dampak dari gadget atau media digital yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Untuk itu kedepannya kita harus memanfaatkan secara bijak media digital. Kita harus tahu tempat kapan kita harus menggunakan, kapan kita harus menyingkirkan, agar kita bisa berinteraksi atau berkomunikasi tanpa gangguan gadget, dan semacamnya. Dan khususnya orang tua, untuk mengajarkan kepada anaknya bagaimana cara bersosialisasi dan berinteraksi dengan dunia luar. Bukan malah meracuni dengan memberikan atau mengajarkan untuk memakai gadget sejak dini. Karena dapat kita lihat sekarang pengguna internet rata-rata di dominasi oleh anak muda, termasuk anak-anak. Guna agar kedepannya mereka bisa mengeksplor dunia luar, tidak hanya terpapar pada dunia digital saja serta tidak menimbulkan kecanduan pada teknologi-teknologi digital saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anhar, A., Hazlin, N. A. A., Simanjuntak, A., & Nurbidayah, D. (2024). Interaksi Media Sosial dan Minat Baca di Kalangan Gen Z. Indo-MathEdu Intellectuals Journal, 5(5), 6241--6248. https://doi.org/10.54373/imeij.v5i5.1973

Aunillah, R. (2020). Determinisme teknologi: Perayaan Idul Fitri di saat pandemi. Journal of Islamic Comunication, 3(1).

Ginting, D. C. A., Rezeki, S. G., Siregar, A. A., & Nurbaiti. (2024). Analisis Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Interaksi Sosial di Era Digital. PPIMAN: Pusat Publikasi Ilmu Managemen, 2,No. 1 Januari 2024, 23--29.

https://etheses.iainkediri.ac.id/12722/3/933707119_bab2.pdf

Juliana, S. A., Liza, T., Fatimahtuzzahra, F., & Hilmi Imel, M. A. (2023). TANTANGAN SOSIAL DI ERA DIGITAL PADA INTERAKSI MANUSIA. SIGNIFICANT: Journal Of Research And Multidisciplinary, 2(02), 334--347. https://doi.org/10.62668/significant.v2i02.912

Nur, D., Ibraya, N. S., & Marsuki, N. R. (2024). Dampak sosiologi digital terhadap perubahan sosial budaya pada masyarakat masa depan. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial (JUPENDIS), 2(2), 123-135.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun