Mohon tunggu...
Atisah
Atisah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang wanita yang tengah berusaha untuk memaksimalkan ketrampilan yang telah dipercayakanNya.

Lahir di sebuah kampung kecil di Sumatera Utara. Pendidikannya yang telah berhasil dikecap sampai S1 dan saat ini tengah berusaha belajar agar bisa menyelesaikan S2 di SSTBI Jakarta. Berumah tangga tahun 1994 dengan seorang pemuda ganteng dan hingga saat ini dikaruniakan 3 orang putri-putra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karakteristik Gembala Jemaat yang Berhasil

11 November 2021   22:02 Diperbarui: 11 November 2021   22:08 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar

Ketika membayangkan seorang gembala agung yang berwajah penuh kasih dengan tatapan yang teduh menenangkan jiwa dan selalu siap siaga menjaga domba-domba gembalaannya dari segala ancaman, yang terbayang adalah Yesus sang Gembala Agung. Kalimat pada kitab Yehezkiel 34:16 yang berbunyi “Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya” adalah deskripsi yang sangat jelas untuk seorang gembala dan semua itu ada pada diri Yesus sang Gembala Agung.  Untuk menjadi sama dengan Gembala Agung tentu saja membutuhkan  usaha yang sungguh-sungguh.

Salah satu Keberhasilan dalam pengembalaan (pastoral)  dalam sebuah gereja sangat bergantung pada kemampuan seorang gembala menjalankan fungsinya dan keahliannya dalam memimpin serta kepiawaiannya dalam  menyusun strategi, yang tentu saja tanpa mengabaikan peranan Roh Kudus. Hal lainnya yang paling penting dan  harus dimiliki oleh seorang  gembala adalah panggilan sebagai pelayan Tuhan. Panggilan adalah kekuatan yang dahsyat bagi seorang gembala untuk tetap kokoh dalam menjalankan fungsinya. Panggilan pelayanan menjadi seorang gembala  jemaat adalah berasal dari Allah sendiri. Karenanya  Allah sendirilah  yang akan memberikan kekuatan, mengingat pekerjaaan sebagai gembala tidaklah mudah.

Panggilan pelayanan dan kemampuan memimpin yang dimiliki oleh seorang gembala jemaat tidaklah cukup, tanpa didukung oleh kepribadian personal yang baik. Gembala Agung kita Yesus Kristus adalah teladan bagi setiap gembala jemaat, keahlianNya memimpin dan melahirkan pemimpin, kepribadianNya yang penuh kasih tidak diragukan lagi dan kecakapanNya mengajar sangatlah menginspirasi, begitu juga dengan teladan hidupNya bagi kita semua. 

Untuk menjadi sama atau paling tidak mirip dengan-Nya perlulah kita bercermin pada firman Tuhan yang telah dengan jelas memberikan petunjuk itu. Paulus menulis dalam suratnya, 1-2 Timotius dan Titus yang akan  menolong kita memahami bagaimana karakterik  seorang gembala yang sesuai dengan Firman Tuhan. Surat Timotius dan Titus dikategorikan sebagai surat pengembalaan yang dalam perkembangannya dikenal dengan pastoral. 

Kita akan melihat karakteristik seorang gembala jemaat yang benar dan berdampak bagi jemaat yang dipimpinnya. Karakteristik ini menunjukan kualitas yang diperlukan seorang gembala jemaat dalam membimbing jemaatnya kepada pengenalan yang lebih lagi kepada Tuhan. Bimo Setyo Utomo mengungkapkan bahwa seorang pemimpin memang haruslah memiliki kualitas diri yang lebih tinggi atau unggul dari orang-orang lain, sehingga ia dapat memiliki otoritas atas orang lain dalam suatu komunitas untuk membawa mereka mencapai suatu tujuan yang positif.1

Pembahasan
Surat Pertama Timotius Yang Berisikan Nasehat Penggembalaan
Paulus adalah penulis surat ini, yang ditujukan kepada Timotius anak didiknya  sebagai penerima mula-mula. Isi surat-surat ini lebih bersifat praktis karena langsung berkaitan dengan bagaimana cara mengatasi segala sesuatu yang terjadi, yang dapat dilakukan oleh seorang gembala sidang dalam menyelesaikan berbagai persoalan dalam penggembalaan jemaat dari pada bersifat teologis.2 

Selain berisikan nasehat-nasehat  praktis dalam pelayanan penggembalaan jemaat isi kitab-kitab ini juga  apologis atau pembelaan  terhadap ajaran kebenaran Firman Tuhan terhadap ajaran- ajaran sesat yang mulai bermunculan, dan cara hidup jemaat saat itu yang telah menyimpang dan tidak terartur. Paulus juga memberikan nasehat-nasehat  yang isinya mengenai karakteristik atau cara hidup seorang gembala jemaat  yang benar (1 Timotius 3:1-7). Seperti yang diungkapan oleh Yohosua dan Roberth, untuk memudahkan pemahaman mengenai karakteristik  seorang gembala jemaat,  maka akan dibagi menjadi empat segmen/bagian3  yaitu :

1.Karakteristik seorang gembala jemaat dalam hal kepribadian :
-Dapat menahan diri
-Bijaksana
-Bukan peminum
-Bukan hamba uang
-Bukan pemarah
Untuk membangun kepribadian yang matang seperti karakteristik di atas membutuhkan pertolongan Roh Kudus, kerja keras dan latihan dalam kehidupan sehari-hari dengan  konsitensi sebagai syarat mutlak.

2.Karakteristik seorang gembala jemaat dalam hal kehidupan dalam berkeluarga :
-Suami dari satu istri (beristri satu)
-Suka memberi tumpangan
-Kepala keluarga yang baik
Kehidupan keluarga seorang gembala jemaat selalu menjadi sorotan dan teladan bagi jemaat yang dipimpinnya, karena itu kehidupan keluarga seorang gembala jemaat haruslah dijaga dengan mempraktekkan firman Tuhan dan menjadi teladan bagi anggota keluarga lainnya setiap hari. Kehancuran keluarga gembala jemaat sangat berpengaruh terhadap jiwa-jiwa yang dipimpinnya yang sering kali juga membawa kehancuran bagi jemaat yang dipimpinnya.

3.Karakteristik seorang gembala jemaat dalam kehidupannya di tengah masyarakat :
-Sopan
-Pendamai
-Peramah
-Mempunyai nama baik atau menjaga nama baik
Kepribadiaan yang baik, keluarga yang baik pastilah membawa dampak yang baik bagi masyarakat sekitar dan ini akan menarik jiwa-jiwa pada pengenalan akan Kristus. Penginjilan yang efektif adalah melalui tindakan dan bukan hanya ucapan belaka.

4.Karakteristik seorang gembala jemaat dalam  kerohanian sebagai pelayan Tuhan :
-Cakap mengajar orang lain
-Tak bercacat
-Bukan seorang yang baru bertobat
Seorang gembala jemaat yang memiliki kerinduan untuk menjadi seperti Gembala Agung yaitu Yesus Kristus haruslah senantiasa hidup dekat dengan Gembala Agungnya, terus membekali dirinya dengan hal-hal baru yang membangun atau meningkatkan kualitas atau nilai diri melalui pembelajaran, karena salah satu tugas penilik adalah mengajar. Kekudusan bersifat progresif atau terus-menerus tentunya harus menjadi gaya hidup karenanya seorang gembala harus menjaga kekudusannya agar dia didapati tidak bercacat.

Surat Paulus kepada Titus Yang Berisikan Nasehat Penggembalaan
Paulus adalah penulis Surat Titus , yang ditujukan kepada Titus sebagai penerima mula-mula. Pasal Surat Titus ini tidaklah sebanyak Surat Timotius, Surat Titus berisi 3 pasal. Isi Surat Titus mengenai karakteristik gembala jemaat kurang lebih sama dengan Surat Timotius yaitu bersifat lebih bersifat  praktis dari teologi  dan berisikan nasehat-nasehat  praktis dalam pelayanan penggembalaan jemaat dan apologis atau pembelaan terhadap ajaran kebenaran Firman Tuhan terhadap bahayanya ajaran- ajaran sesat.

Kesimpulan
Paulus telah menuliskan karakteristik atau syarat-syarat seorang gembala jemaat dengan sangat jelas,  karakteristik ini lebih bersifat moral dari pada akademis. Ketika  gembala jemaat membangun dirinya dengan nilai-nilai moral yang sesuai dengan standar alkitab  pastilah menjadi gembala yang dapat memimpin domba-domba gembalaannya dengan baik hingga sampai pada tujuan yaitu perjumpaan dengan Tuhan Yesus.

Sinergi antara tugas penggembalaan seperti yang terdapat dalam kitab Yehezkiel 34:16 yang berbunyi “Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya” dengan karakteristik moral yang terdapat dalam kitab Timotius dan Titus serta keahliaannya dalam memimpin dengan strategis tentulah menjadikan seorang gembala jemaat yang kalau terus diasah akan menjadi seperti Gembala Agung kita Yesus Kristus.

1Bimo Setyo Utomo, “Karakteristik Kepemimpinan Hamba Yesus Kristus Menurut Filipi 2:5-8,” DIEGESIS: Jurnal Teologi Kharismatika 3, no. 2 (2020): 107–119.

Natanael Winanto,  Antinius Missa, Juan Ananta Tan, “ Surat-Surat Pastoral Sebagai Petunjuk Praktis Penggembalaan Untuk Jemaat : QUAERENS, Vol.2, No.1, Juli 2020  QUAERENS, Vol.2, No.1, Juli 2020 DOI: 10.46362/quaerens.v2i1.14 : 45  

3Yohosua Ohodo, Roberth Ruland Marini, “Kualifikasi Pemimpin Jemaat Menurut 1 Timotius 3:1-7 Bagi Gembala Sidang Gpdi Wilayah Keerom Timur” Jurnal Teologi Kharismata Volume 3, No. 2 (2021): 119, 122-125.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun