Perempuan yang sudah ngos-ngosan jadi marah – disambaranya konde penjual konde bersamaan. Jadilah pertarungan perebutan konde – tak peduli setan
Masing –masing berebut benda keramat itu, apa pun resikonya – tak peduli setan – Besok sudah tak berguna lagi – Harus hari ini – Seorang anak kecil melongo sambil bertanya, Mengapa harus hari ini?
Coba lihat di almanak ---- Oya Hari ini tanggal 21 April ....
Pantas saja -------------------------------------------------------------------------------
3.eMa-ku Bernama Kartini
sungguh bangganya ia menyandang nama itu: waktu bapakku melamarnya dulu ia memang gadis cantik yang pintar tak sembarangan laki-laki mendekatnya – harus pintar dan gagah eMa-ku baru melayaninya tapi dengan seribu jurus rayuan gombal, bapakku berhasil memperisterinya
“aku terima nikahnya dan kawinnya Kartini binti Suryo dengan maskawin seperangkat alat gamelan beserta selendang tari – tunai”
resmilah waktu itu mereka menjadi suami isteri
eMa-ku bernama Kartini karena sudah menikah ia tak lagi dipanggil Kartini, tapi ibu Hendro – karena bapakku bernama Hendro Prayogo
sejak saat itu tak ada lagi rasa bangga eMa-ku dengan namanya keseharian ia menagisi kebodohannya mengapa aku mau saja dikawini si Hendro dia itu laki-laki bodoh dan jelek untung benar si Hendro, namanya tersanding dengan nama besarku- Kartini
Eh, rupanya eMa-ku juga bodoh, tak belajar sejarah ia tak akan ada nama besar eMa-ku kalau tak ada RA. Kartini yang cerdik cendikia dulu