Perkembangan di bidang ekonomi saat itu, dinasti Umayyah menciptakan pasar khusus untuk permintaan dan penawaran barang hasil produksi dari industri-industri yang ada seperti pasar tukang besi, pasar daging, pasar segala macam bunga, dan lain sebagainnya.Â
Berkat kebijakan itu Cordoba dan Sevilla mengalami surplus pertanian karena melimpahnya produksi, sehingga banyak hasil-hasil pertanian di ekspor keluar negeri dalam bentuk perdagangan internasional untuk memenuhi permintaan pasar. Pendapatan Negara meningkat tajam.Â
Penghasilan kerajaan mencapai 6.245.000 dinar, di mana sepertiga dialokasikan untuk angkatan bersenjata (Buchori, 2009: 131). Sedangkan kemunduran ekonomi dinasti Umayyah di Andalusia banyak dilatarbelakangi kepemimpinan yang tidak berintegritas, kehadiran kelas sosial baru yang sering mengganggu kelancaran aktivitas ekonomi, dan sikap diskriminatif terhadap golongan tertentu.Â
Hal tersebut mengakibatkan hilangnya Cordoba yang dulunya sebagai salah satu tempat persebaran agama islam.Â
Bukti lain yang menjadi perbedaan masa lalu dengan masa kini adalah beralih fungsinya masjid agung Cordoba sebagai tempat beribadah umat islam menjadi katedral umat Kristen.Â
Pada bidang ekonomi, untuk mata uang pemerintahan Cordoba di masa lalu menggunakan emas/dinar. Sedangkan di masa sekarang menggunakan mata uang euro.
Sumber: Raghib As-Sirjani, Bangkit dan Runtuhnya Andalusia, edisi xxxii. (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2013)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H