Mohon tunggu...
Atep Afia Hidayat
Atep Afia Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati sumberdaya manusia dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Superioritas Bangsa Indonesia

22 Desember 2010   23:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:29 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Indonesia memiliki "harta karun" jauh lebih banyak dibanding Bangsa Malaysia. Untuk wilayah daratan sekitar 5,8 kali lipat (1.905 ribu km2 : 330 ribu km2), wilayah lautan jauh lebih besar lagi.  Kekayaan sumberdaya alam Bangsa Indonesia seharusnya dikelola untuk memperbaiki kemakmuran seluruh anak bangsa, bukan hanya memperkaya segelintir orang.

Aspek pengelolaan SDA dan SDM menjadi sangat penting. Dengan pengelolaan yang lebih serius, sebenarnya Indonesia bisa naik peringkat menjadi negara berpenghasilan menengah (lower middle income country). Selain itu, jumlah penduduk miskin pun akan makin menyusut. Persoalannya, pengelolaan SDA dan SDM  terkesan sangat tidak efisien dan disertai korupsi yang semakin merajalela. Korupsi jelas merupakan faktor inhibitor bagi semua upaya meningkatkan kemakmuran bangsa.  Korupsi sudah mewarnai birokrasi di Indonesia. Kolusi kerap mewarnai interaksi dunia usaha dengan pemerintah. Hal tersebut jelas menyebabkan upaya pengelolaan bangsa menjadi kedodoran, sehingga makin tertinggal bangsa lainnya. Bangsa Indonesia mengalami inefisiensi.

Dalam sejarah peradabannya, Bangsa Indonesia pernah menunjukkan superioritasnya, mulai dari jaman Majapahit, Sriwijaya, Samudra Pasai, Kesultanan Banten, Bugis- Makassar, dan sebagainya. Sudah saatnya momen kebangkitan itu segera hadir kembali, yang menjadi kunci dan faktor penentu ialah adanya pemerintah yang kuat, bersih dan berwibawa. Kapan era itu akan tiba ? (Atep Afia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun