Keempat adalah metode pembelajaran yang baik di sekolah. Metode pembelajaran yang baik harus kontekstual. Artinya proses pembelajaran sesuai dengan keadaan siswa.
Kelima, sarana dan prasarana di sekolah memadai. Sarana  dan prasarana juga adalah aspek penting penunjang pendidikan. Menilik hal ini untuk NTT belum memadai.
Keenam, pendidikan dilihat sebagai proses kesadaran sosial. Pendidikan bukan saja tanggung jawab guru dan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama anggota masyarakat.
Penyampaian Pak Gubernur Laiskodat bangun jam 04.00 dan mulai sekolah jam 05.00 pagi belum merupakan cara untuk mendongkrak mutu pendidikan di NTT. Himbauan itu merupakan isu strategis untuk mencari jalan keluar dari kian terpuruknya pendidikan di NTT. Â
Pendidikan di NTT yang makin merosot ini  membutuhkan kebijakan dari pemerintah untuk meningkat mutu pendidikan di NTT itu sendiri. Karena itu ada beberapa isu penting yang mesti diwartakan diantaranya sekolah jam 05.00 pagi diganti dengan belajar jam 05.00 pagi. Himbaun ini tepatnya untuk orang tua dan masyarakat secara keseluruhan.
Isu berikutnya mungkin aturan mewajibkan peserta didik untuk memiliki waktu belajar di sekolah sore hari sebagaimana yang dilakukan oleh sekolah misi. Â
Sekolah-sekolah di NTT wajib menerapkan kegiatan belajar sore hari yang dibimbing oleh guru di setiap sekolah. Sekolah menerapkan aturan belajar sore hari.Â
Menurut penulis ini adalah isu yang mesti diwartakan, Karena dalam pengamatan penulis jarang ada sekolah negeri yang mewajibkan siswanya belajar sore hari di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H