Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pura-pura Sibuk: Fenomena "Fake Productivity" di Era Modern

28 Juni 2024   22:54 Diperbarui: 28 Juni 2024   22:56 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar sibuk. (sumber gambar: Andreas Klassen on Unsplash)

Di saat sela-sela melakukan berbagai rutinitas dalam pekerjaan, penulis sering melihat ada rekan kerja yang terlihat sangat sibuk dalam bekerja.

Dan jika ditanya, bagaimana kemajuan dari pekerjaannya, dan jawabannya selalu, "Saya sedang sibuk bekerja"?

Namun, ketika tiba saatnya diminta untuk menunjukan hasil akhir yang konkret dari semua aktivitas kesibukan itu, tidak ada yang bisa ditunjukkannya kepada kita.

Fenomena ini dikenal sebagai "pura-pura sibuk" atau "Fake productivity," di mana seseorang hanya terlihat sibuk tetapi sebenarnya tidak melakukan apa-apa yang bermanfaat atau bernilai.

Kita yang terlibat dalam perilaku ini mungkin berusaha untuk memberikan kesan bahwa kita sangat produktif dan berkomitmen pada pekerjaan kita. Padahal kenyataannya kita tidak melakukan pekerjaan yang berarti.

Ada Beberapa Alasan, Mengapa Seseorang Memilih untuk Pura-pura Sibuk

Pertama, karena adanya Tekanan Sosial dan Budaya Kerja

Di era modern ini, tekanan sosial dan budaya kerja yang kompetitif seringkali mendorong banyak individu untuk berpura-pura sibuk. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi produktivitas, tetapi juga kesejahteraan mental dan emosional.

Dan dalam banyak budaya kerja, ada ekspektasi yang tinggi untuk selalu terlihat sibuk. Kita sering merasa perlu menunjukkan bahwa kita adalah pekerja keras.

Untuk selalu terlihat produktif. budaya ini menganggap bahwa diri kita yang terlihat sibuk adalah individu yang berkontribusi lebih banyak dan lebih berharga bagi tempat di mana kita bekerja.

Akibatnya, kita akan sering merasa perlu menunjukkan bahwa kita selalu sibuk, bahkan ketika kita tidak benar-benar memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Yang tidak kalah pentingnya saat ini, peranan media sosial sering kali memperlihatkan gambaran yang tidak realistis tentang kehidupan kerja di dunia maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun