Seorang paman mengantar Cahyani pulang ke rumah, ia di sambut oleh wajah terkejut ibunya saat paman itu menceritakan apa yang terjadi pada Cahyani.
Ibu melihat keadaan Cahyani dengan cemas, tak di sangka. Cahyani menangis di hadapan ibu dan paman itu.
"Buu... Sepatu Robek Kakak hanyuuut! Jangan marah sama kakak yaa.." Isak Cahyani sesenggukan.
Ibu dan paman itu terkejut dengar Cahyani menangisi sepatu yang sudah robek itu hilang dari genggamannya.Â
"Apa ibu sering memarahi Cahyani, hingga membuat anak ini ketakutan kehilangan sepatunya yang robek?" tanya Paman itu pada si ibu.
Ibu Cahyani hanya terdiam, merasa jika ia memang sering tidak memperhatikan Cahyani karena terlalu sibuk mengurus anak bayinya. Sehingga sepatu Cahyani robek pun ia tak menyadarinya.
"Kakak maafin ibu yaa, sepatu kakak akan ibu ganti sama yang baru. Nanti kita beli sama-sama ya. Udah jangan nangis."
"Iya bu, sama beliin juga Cahyani payung ya bu."
"Iya, nanti sama beli payung. Sekarang kakak masuk dulu ganti baju. Badan kakak basah kuyup tuh."
Akhirnya Cahyani merasa lega, setidaknya berkat hujan dan sepatu robeknya, ibu mau mendekati dan menatap matanya lagi. Itu sudah lebih dari cukup buat Cahyani kecil. Beli sepatu baru itu hanya bonus.
- Selesai -