Mohon tunggu...
Aswiratul mutakhira
Aswiratul mutakhira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswi Pascasarjana UIN Alauddin Prodi KPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Jurnalisme di Era Digital

11 November 2024   10:05 Diperbarui: 11 November 2024   10:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jurnalisme merupakan suatu kegiatan meliput, mengolah dan menyebarluaskan informasi secara akurat terhadap suatu kejadian untuk disebarluaskan kepada publik. Jurnalisme bukan semata-mata menuliskan berita, akan tetapi lebih daripada itu merupakan kecakapan seorang jurnalis dalam mengejar sumber berita yang aktual dan penting. Dengan demikian. Jurnalisme dapat di definisikan sebagai kegiatan jurnalis dalam mencari, mengumpulkan dan mengolah data sehingga menghasilkan berita yang menarik. Kegiatan jurnalisme tersebut kemudian dilanjutkan dengan menyebarluaskannya kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik dan digital.1 

Dunia komunikasi dan informatika dewasa ini sedang berubah. Pemberitaan melalui media cetak surat kabar dan media penyiaran televisi dan radio sudah dianggap sebagai media konvensional dengan kategori media masa lalu. Terutama surat kabar sudah mulai ditinggalkan orang untuk membacanya. Masyarakat membaca berita melalui media siber atau portal berita yang dengan mudah diakses dalam smartphone.2 

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir mengakibatkan pengaruh yang besar pada industri media. Media dituntut untuk mampu mengadopsi perkembangan teknologi. Hingga pada akhirnya lahirlah media digital yang menggunakan teknologi internet dan mempengaruhi kehadiran media cetak. Media digital menjadi sangat populer saat ini dan bahkan beberapa kalangan meramalkan bahwa media cetak bakal tergusur dengan adanya teknologi media yang berbasis internet.3 

A. Perkembangan Jurnalisme di Era Digital 

Jika dilihat dan diamati, pada era digital ini, dunia jurnalisme sangat dipengaruhi oleh adanya internet. Bahkan saat ini dunia jurnalisme bisa dibilang telah berkembang pesat seiring perkembangan platform media yang banyak bermunculan. Dunia jurnalisme di era ini memiliki kemudahan dalam mengakses informasi secara real time, rinci, hingga informasi yang transparan.4

Di era digital, dimana internet menjadi basis dari berbagai kegiatan manusia termasuk pengelolaan informasi, maka jurnalisme berubah dengan mengadopsi perangkat dan cara-cara yang sama sekali baru. Publik akan mengakses semua informasi melalui perangkat dengan gaya baru. Semua konten sebagai produk jurnalistik diproduksi dan didistribusikan dengan masif melalui jejaring internet dengan sangat cepat, baik itu teks, gambar, suara, maupun gabungan untuk kesemuanya.5 

Di ranah jurnalisme, internet melahirkan jurnalisme online dan menawarkan saluran informasi baru berupa media online. Selain itu transformasi terjadi pada kemudahan mengakses informasi yang dipublikasikan dan terbukanya ruang publikasi. Penggunaan multiplatform dalam produk jurnaistik menunjukkan bahwa tranformasi pada jurnalisme digital telah mengandalkan data infografis dan visual interaktif. Di era digital, jurnalisme tidak lagi hanya sekedar mengandalkan kecepatan dalam penyajian informasi.6

Jurnalisme saat ini mengalami perubahan menjadi jurnalisme yang interaktif dengan audiens yang lebih aktif sebagai komentator, pengawas, bahkan pembuat konten. Cara pengumpulan berita saat ini juga mengalami perubahan, diantaranya menjadi: (1) Curative journalism yaitu pengumpulan berita yang diperoleh dari sumber lain dan diolah yang dikumpulkan ke dalam satu tempat; (2) Hyperlocalisation journalism yaitu pelaporan berita dari daerah tertentu sehingga masyarakat juga dapat menulis berita. Hal itu dikenal sebagai citizen journalism atau jurnalisme masyarakat. 7  

Pesatnya perkembangan teknologi digital yang diikuti dengan perkembangan media sosial menjadikan khalayak tidak hanya sebagi konsumen informasi tetapi juga memproduksinya, fenomena tersebut menuntut media konvensional menjadi penjernih informasi dengan akurasi dan verifikasinya sehingga dapat mengatasi penyebaran fake news dan hoaxes. 8 

B. Tantangan Dan Peluang Jurnalisme Di Era Digital 

Perkembangan Internet yang makin kuat telah memaksa jurnalisme sebagai sebuah industri dan profesi mengalami perubahan dan berdampak pada segala aspek.9 Berikut adalah tantangan dan peluang dari jurnalisme era digital:

1. Tantangan 

Dunia media yang sangat dipengaruhi oleh teknologi menjadikan situasi ini menjadi tantangan yang tidak sederhana. Setidaknya untuk mempertahankan perusahaan pers dibutuhkan infrastruktur yang kuat, dan itu tentunya tidak murah. Karenanya perusahaan pers harus sehat secara bisnis, agar peralatan dan infrastruktur lainnya lebih update sesuai kebutuhan zamannya.10 

Tantangan lainnya, yaitu persoalan sumber daya manusia (SDM). Setiap insan pers diwajibkan selalu adaptasi dengan teknologi, selalu mengupgrade diri dan menjadi pelaku media dengan wawasan juga keterampilan yang sesua dengan kebutuhan zamannya. Hal lain yang juga penting, setiap media akan memperhatikan perilaku konsumen atau audiensnya, terkait dengan pola konsumsi informasi, agar pers mampu membuat konten sekaligus menyajikan yang sesuai dengan kebutuhan pasarnya.11  

Penyebaran berita palsu dan konten negatif di media sosial juga menjadi ancaman serius. Teknologi dan internet memungkinkan penyebaran informasi tanpa validasi. Ini merusak pemahaman masyarakat dan menciptakan fragmentasi audiens di berbagai platform. Solusinya adalah melibatkan platform sosial, pemerintah, pendidikan, dan masyarakat. Identifikasi serta penghapusan konten negatif perlu ditingkatkan. Pemerintah bisa mengatur ruang digital, pendidikan tingkatkan literasi media, dan masyarakat periksa kebenaran sebelum menyebarkan. Dengan kerjasama dan kesadaran, integritas informasi tetap terjaga dalam digital ini.12 

2. Peluang 

Dari sisi publik, dengan semakin berkembangnya teknologi maka mengakses media semakin mudah. Ketika jaringan internet semakin merata, dengan kecepatan lebih tinggi, dibarengi perangkat yang semakin murah, maka publik lebih lama berinteraksi dengan dunia digital. Masyarakat semakin berjejaring dengan yang lainnya melalui fasilitas media sosial, saling berkirim pesan, berkomentar atau berbagi informasi, termasuk mengakses media. Situasi seperti itu kemudian dimanfaatkan oleh dunia jurnalisme sebagai satu peluang yang sangat terbuka untuk mempermudah cara kerjanya, dari mulai mencari, memproduksi, hingga mendistribusikan informasi. Ditengah anjloknya media cetak, maka beradaptasi dengan situasi seperti ini menjadi pilihan strategis. Media-media tradisional kemudian mengembangkan dirinya menjadi multiplatform dan multisegmen. Selain mempertahankan media lamanya, banyak pelaku media justru melebarkan sayapnya pada format digital.13

Foust mencatat beberapa kekuatan atau potensi jurnalisme online sebagai sumber informasi utama bagi masyarakat, antara lain:14 

a. Audience contol: Audiens bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya. 

b. Nonlienarity: setiap berita yang disampakan dapat berdiri sendiri. 

c. Storage and rerieval: berita tersimpan dan bisadiakses kembali dengan mudah oleh masyarakat. 

d. Unlimited space: jumlah berita yang disampaikan menjadi jauh lebih lengkap.  

e. Immediacy: informasi dapat disampakan secara cepat dan langsung kepada masyarakat.

f. Multimedia capability: redaksi bisa menyertakan teks, suara, gambar, animasi, foto, video, dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh masyarakat. 

g. Interactivity: memungkinkan adanya interaksi. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa perubahan mendasar pada jurnalisme digital adalah kemampuannya untuk menyajikan informasi secara multimedia, interaktif, dan real-time. Jurnalisme online juga telah membuka pintu bagi inovasi baru dalam penyampaian informasi, sehingga menjadi sumber informasi yang lebih menarik dan relevan bagi masyarakat.

Kesimpulan 

Era digital telah membawa transformasi yang signifikan dalam dunia jurnalisme. Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan akses informasi yang lebih cepat, mudah, dan interaktif. Namun, di balik peluang yang besar, jurnalisme juga dihadapkan pada tantangan seperti penyebaran berita palsu, persaingan bisnis yang ketat, dan perubahan perilaku konsumen. Untuk bertahan dan berkembang di era digital, media perlu beradaptasi dengan cepat, menjaga kualitas jurnalisme, dan membangun kepercayaan publik.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun