Nicholas Negroponte penulis buku Being Digital yang terbit pada tahun 1995 bernubuat: "Computing is not about computers any more. It is about living."
Revolusi teknologi informasi telah membebaskan komputer dari sekedar kotak berisi keyboard dan layar hingga menjadi bendabenda yang kita gunakan untuk berbicara, kendarai, sentuh, bahkan gunakan.
Teknologi informasi mengubah cara hidup; cara kita berbisnis, cara kita belajar, cara kita menggunakan waktu luang kita, cara kita kontak dengan pemerintah, dan cara kita berdemokrasi.
Internet menjadi instrumen paling kuat dalam abad ke-21 untuk meningkatkan transparansi dalam mengawasi pemerintahan, memberi akses pada informasi, dan juga memfasilitasi warga untuk berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang demokratis.
Internet bukan hanya memampukan seseorang untuk menggunakan hak untuk berpendapat secara bebas, tetapi juga menyuarakan HAM dan mendorong kemajuan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Masyarakat sedang menggunakan internet untuk melakukan counter-power terhadap negara, agama, dan oligarki yang otoriter.
Internet adalah alat penyerbuk luar biasa yang mengubah pertarungan seorang diri menjadi kampanye massal; mengubah erangan menjadi gerakan; menggairahkan perhatian ratusan, ribuan, jutaan orang dan membangkitkan mereka untuk bertindak.
Berikut ini beberapa contoh Internet yang telah mengubah dunia dalam 20 tahun terakhir:
Kejatuhan Soeharto di Indonesia (1998); John McDougel membuat aplikasi dengan nama forum Apa Kabar, dengan  mengorek dengan tuntas dan teliti sistem Orde Baru dan Dwi Fungsi ABRI. Semestinya, John McDougel digelari Penggerak Reformasi Nasional.
The Arab Spring di Tunisia, Mesir, Libya, Yaman, Suriah, Bahrain. Memicu protes besar di Aljazair, Irak, Yordania, Maroko, dan Oman, dan protes kecil di Kuwait, Lebanon, Mauritania, Arab Saudi, Sudan, dan Sahara Barat. (2010-2012)
Referendum Uni Eropa/Brexit (2016)