Mohon tunggu...
Astuti -
Astuti - Mohon Tunggu... -

seorang perempuan biasa yang ingin berusaha selalu belajar.seorang ibu bekerja dengan 1 anak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dian kok Gelap

22 Juni 2011   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:17 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan teman-temannya tertawa riuh bahkan baru tenang setelah Pak Imam mengetuk meja.

Dian  benar-benar kesal sekali.

Ayah dan Ibu tersenyum. Lalu Ayah bertanya pada Dian.

"Tahukah Dian arti nama Dian? Dian Nur Fajri."

Dian menggeleng.

"Nama yang diberikan orang tua adalah sebuah doa dan pengharapan orang tua untuk anak-anaknya sayang. Dian tahu harapan Ayah dan Ibu pada nama yang diberikan untuk Dian?" Tanya Ayah.

Lagi-lagi Dian menggeleng.

"Dian itu lentera. Lentera mungkin memang kecil. Cahayanya juga kecil. Tapi Ayah dan Ibu ingin bahwa cahaya Dian bisa seperti cahaya fajar. Yang selalu memberi harapan kepada semua mahluk di setiap pagi." Jelas Ibu.

Dian mendongak menatap Ayah dan Ibu.

"Jadi tak ada hubungannya doa Ayah dan Ibu dengan warna kulitmu, Sayang. Lagipula tak selalu orang berkulit hitam itu jelek. Coba Dian lihat saudara-saudara kita dari wilayah Indonesia timur. Kulit mereka lebih gelap tapi lihat hidung mancung mereka dan senyum mereka. Senyum yang sangat manis dan tulus yang mungkin tak dimiliki oleh setiap orang." Kata Ayah.

Dian menunduk malu. Begitu besar harapan Ayah dan Ibu padanya tapi ternyata ia tak pernah tahu bahkan mungkin tak mau tahu. Dipeluknya Ibu dan Ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun