Mohon tunggu...
Astuti -
Astuti - Mohon Tunggu... -

seorang perempuan biasa yang ingin berusaha selalu belajar.seorang ibu bekerja dengan 1 anak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki dalam Hujan

11 Februari 2011   04:23 Diperbarui: 5 Juli 2015   20:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, sosok itu benar-benar menyeberang dan kini mulai menghampiriku. Terpikir olehku untuk kembali berjalan masuk ke areal kantor dan menunggu hujan reda. Tapi aku akan ketinggalan KRL yang terakhir berangkat menuju rumah. Bisa-bisa harus menginap di kantor. Oh, Tidak.

Semakin sosok itu mendekat, tubuhku tak bisa bergerak. Semakin jelas terlihat sosok lelaki bertubuh besar dan berambut panjang. Dengan kumis tebal yang melintang,  berjaket hitam mengenakan sandal gunung yang entah berwarna apa.

Aku mengalihkan pandangan ke arah lain berusaha tak menatapnya. Sesaat tiba  di sisiku, ditutupnya payung yang sejak tadi melindungi tubuhnya.

"Maaf, Mbak. Boleh numpang tanya?" Lelaki itu bersuara. Mau tak mau aku menoleh.

"Saya mau ke kampung melayu tapi tak tahu harus naik apa dan lewat jalan mana. Saya baru saja tiba dari Garut." Jelasnya dengan logat khas orang yang berasal dari ranah pasundan.

"Oh, Bapak menyeberang ke arah sana saja. Nanti disana ada halte busway yang menuju kampung melayu." Jawabku tetap dengan kewaspadaan yang tak berkurang.

"Hatur nuwun, Mbak." katanya ramah dan bergegas menuju arah yang kutunjuk.

Hufff........

Aku menghela nafas. Ternyata............

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun