Mohon tunggu...
Astro Doni
Astro Doni Mohon Tunggu... Lainnya - kausalitas dalam ruang dan waktu

menulis, memerdekakan!

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Katabelece Megawati, Waskita Joko Widodo

11 April 2015   15:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:15 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kantor PDIP Lenteng | sumber: Hukumonline.com

Saya tidak bermaksud, menjadikan Pak Tjahjo sebagai role model. Saya hanya ingin memberikan gambaran, bahwa orang yang bekerja keras dan konsisten melakukan hal yang sama bertahun-tahun akan menjadi ahli. Maka bila membandingkan dengan bocah-bocah kemarin sore dalam bidang politik yang sudah bermulut besar. Harusnya malulah. Kalaulah kemudian beliau menjadi menteri yang merupakan jabatan politik, resistensinya kecil. Ini sangat berbeda dengan Ahok yang resistensinya besar saat memegang jabatan publik.

Maka kongres PDIP menemukan momentum yang tepat. Menyadarkan sekaligus menegaskan bahwa tidak ada jalan pintas dalam politik. Semua harus berkeringat, bekerja keras. Jadi sebuah jabatan publik yang disandang bukanlah given (pemberian) namun struggle (perjuangan). Jadi publik pun dapat mengapresiasinya.

Maka jadilah hukum alam. Sebab-akibat dan berlangsung wajar.

Kembali ke Idealitas Murni Partai

[caption id="" align="alignnone" width="585" caption="kantor PDIP Lenteng | sumber: Hukumonline.com"]

kantor PDIP Lenteng | sumber: Hukumonline.com
kantor PDIP Lenteng | sumber: Hukumonline.com
[/caption]

Politik adalah panglima, itu kutipan favorit Anies Baswedan dan tentu saja masih relevan hingga kini. Lihatlah partai sebagai sebuah gerakan politik yang paling riil. Partai politik yang visinya jauh melampaui satu abad. Tidak peduli apakah ideologinya nasionalis, atau agamis. Partai yang berkarakter dan memiliki idealitas.

Maka saya merindukan dan menikmati saat-saat kader PKS memberikan penyuluhan di kelurahan Kukusan Depok. Ikhwan dan Akhwat capek-capek, panas-panas memberi pengarahan politik kepada warga. Para kader muda PKS dibentuk dan dibentuk mentalnya dengan keterampilan persuasi saat kampanye. Maka betapa sedihnya saat LHI tertangkap tangan mengkorupsi dana sapi-sapi Australia itu. Rusaklah sudah suri tauladan dan kebanggaan para kader muda di Kukusan Beji Depok. Masih teringang semangat mereka dalam syiar dan kampanye yang bersih dan santun.

Maka perlulah partai berbenah diri, melakukan langkah-langkah praktis dalam mewujudkan idealitas partai. Sekaligus berjuang agar harapan akan kebaikan selalu ada. Selalu hadir dalam berpolitik.

semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun