Mohon tunggu...
Astri Susanti
Astri Susanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Di Atas Perbedaan

19 Mei 2015   18:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:49 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

''Rasanya ingin berteriak dan menangis sekencang-kencangnya jika mengingat kisahku di ujung tahun 2014....
4 tahun lamanya aku berjuang untukNya agar kami bisa di persatukan suatu saat nanti....
tapi apa daya TUHAN berkehendak lain...
ini kisahku, kisah yang sangat menyedihkan juga sangat menyakitkan....!:'(

2011...tepatnya di 17 februari aq menjalin hubungan denga dhya...sebut saja Dhya  fuad,

kami 1 sekolah di SMKN 1 polewali..hanya saja berbeda jurusan. Dhya ambil Jurusan Marketing sedangkan Aku

jurusan ADM.Perkantoran. semuanya berjalan Indah...

awal perkenalan melalui jaring sosial facebook...hingga akhirnya terbawa ke dunia nyata...

Dhya baik, perhatian dan juga penuh kasih sayang...bahkan dari setiap pria yang perna dekat
denganku dhya adalah yang terbaik...itu menurutku saat itu...

Tidak terasa semuanya telah berjalan selama 3 tahun, dan semuanya masih sangat baik-baik saja...bahkan jauh di

lubuk hatiku yang paling dalam yakin bahwa fuad adalah lelaki yang terbaik dan pantas untuk menjadi pendamping hidupku kelak,

menurutku Ia pekerja keras, juga mempunyai  tanggung jawab yang besar ...meskipun usiaku dan dhya hanya selisi 1 tahun

tapi Ia mampu menunjukan padaku kalau Ia bisa menjadi Imam yang baik dalam kluarga kami kelak...''doa dan harapku dalam hati''

Hingga suatu hari mamanya Fuad menelfonku...
''Astrid kamu memilih untuk tetep jalan sama fuad tapi pindah keyakinan ?
atau kamu tinggalkan fuad sekarang juga...!

ucap mamanya fuad yang begitu mengancamku...."!

Saat itu pula ...setiap kebahagiaan yang ku jalani slama ini bersama fuad rasanya hilang seketika....,perasaanku hancur, di gelumuti  dengan rasa bingung

ntah harus bagaimana mengungkapkannya....Jika megingat kata-kata yang kluar dari bibir  Ibu yang melahirkan Fuad, seseorang yang slama ini bgitu di hormati

dan di hargainya, ...Akhirnya dengan rasa kecewa yang diiringi dengan air mata aku pun mengambil handphoneku kembali dan segera menghubungi fuad...

tapi fuad hanya menjawa'' jangan hubungi aku dulu ....!''

dalam hati pun smakin bingung....
sebenarnya ada apa di kluarganya fuad saat ini...''tanyaku dalam hati''

Keesokan harinya fuad berkunjung ke rumahku,  dengan raut wajah yang tak seperti biasanya...
wajahnya yang dahulu penuh keceriaan kini terlihat seperti sedang mengalami duka yang begitu berat...tapi, aku pun tidak peduli...! ku ramgkul dan ku peluk dhya sambil menangis...

dhya pun tak bertanya lagi, mengapa aku menangis, karna aku yakin dhya pun telah mengetahui semua dari ibunya...

''yank .....!(itu panggilan sayangnya padaku )
dengan wajah yang begitu sedih'' harus bagaimana ini ...?tanyanya padaku...
aku pun bingung ntah mengambil keputusan apa....
di satu sisi kami tidak ingin berpisah ,karna kami tidak perna mempunyai konflik apapun yang mengharuskan kami untuk berpisah...hingga akhirnya mengalami hal seperti ini..
dan akhirnya dengan hati yang berat...sambil menghembuskan Nafas...
''Mungkin sebaiknya kita akhiri saja semuanya ....(ucapku untuknya )

hingga akhirnya Ia pun meneteskan air mata , tak sanggup rasanya untuk melihatnya, tapi harus bagaimna lagi...menurutku itu jalan yang terbaik...
''dhya pun merangkulku dan berkata "yank, jangan akhiri semua perjuangan kita sampai di sini, aku berjanji akan tetep berjuang untuk hubungan ini " (ucapnya padaku )

rasanya legah mendengar ucapannya itu, lagipula dalam hatiku masih tidak rela unuk melepasnya saat ini...
kami pun memutuskan untuk tetap menjalani hubungan ini..., meskipun semuanya harus di sembuyikan dari Ibunya fuad...

tapi benar ,ada pepata yang mengatakan bahwah "sepintar-pintarnya seseorang menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga"
itulah pepata yang cocok unuk kami berdua,

di awal oktober aku dan fuad memutuskan untuk liburan bersama di tanjung bira, dan perasaanku saat itu begitu sangat bahagia...dalam hati pun semakin yakin bahwah kami tidak bisa untuk

di pisahkan lagi, namun setelah kembali dari liburan...itu akhrnya semuanya ketahuan juga oleh Ibunya fuad,...
kebersamaan yang sangat harmonis di tanjung bira, kini kembali di penuhi dengan air mata setelah mebaca pesan singkat dari fuad...bahwah Ia telah di sumpah oleh Ibunya untuk tidak menjalin hbungan

lagi denganku, semakin hancur rasanya hatiku,

''haruskah semuanya ku akhiri sampai di sini saja, lalu apa arti perjuanganku selama ini...(bisikku dalam hati )

bukankh aku rela dan ingin meninggalkan agamaku hanya untuk fuad ?
hatiku semakin bingung.....

belum hilang rasa bingung dan kecewaku, tiba-tiba saja aku mendapat pesan BBM  dari kak Mahrus, "Astrid ternyata fuad punya pacar selain kamu "( itu pesannya )
aku pun kaget dan rasanya tidak percaya ,hatiku begitu hancur,air matapun kembali menetes,
tak sadar ku ambil handphone dan ku telfon fuad...
dan betapa kaget dan hancurnya aku ketika fuad mengiyakan semua itu....Dunia ku terasa gelap, bahkan setiap harapan dalam hatiku menjadi hilang...
"Tuhan ...! apa salahku ,apa dosaku, knapa fuad tega melakukan ini padaku...?(ucapku dalam hati )
bukankah aku ingin mengorbankan segalanya untuknya?, bukan kah selama ini aku berjuang untuknya ?
rasa kecewa dan bertanyapun bercampur haru di hatiku....meskipun alasan fuad memacari gadis itu hanya untuk menutupi hubungan kami di hadapan Ibunya..
tapi bagiku selingkuh, tetap saja selingkuh...
setelah kejadian itu aku pun begitu kecewa kepada fuad,
laki-laki yang ku andalkan dan ku perjuangkan selama ini menjadi begitu mengecewakan di mataku....
bagiku fuad lebih parah dari setiap laki-laki yang aku kenal selama ini....tapi sudahlah....(sambil mengelas dada)
aku akhiri semuanya...sampai di sini, perjuanganku pun selama ini sia-sia saja...
aku percaya dengan kuasa TUHAN ,aku akan mendapatkan yang lebih baik lagi,

aku tidak membenci fuad, karna aku tau pembalasan bukan hakku, ada TUHAN di sana yang melihat semuanya...
kalau aku belajar mengiklashkan dan menerima semua dengan lapang dada ...aku yakin di balik ini emua TUHAN akan brikan hikmah yang luar biasa untukku
amin...:)

sekian...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun