Mohon tunggu...
Astri Susanti
Astri Susanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Di Atas Perbedaan

19 Mei 2015   18:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:49 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

ucap mamanya fuad yang begitu mengancamku...."!

Saat itu pula ...setiap kebahagiaan yang ku jalani slama ini bersama fuad rasanya hilang seketika....,perasaanku hancur, di gelumuti  dengan rasa bingung

ntah harus bagaimana mengungkapkannya....Jika megingat kata-kata yang kluar dari bibir  Ibu yang melahirkan Fuad, seseorang yang slama ini bgitu di hormati

dan di hargainya, ...Akhirnya dengan rasa kecewa yang diiringi dengan air mata aku pun mengambil handphoneku kembali dan segera menghubungi fuad...

tapi fuad hanya menjawa'' jangan hubungi aku dulu ....!''

dalam hati pun smakin bingung....
sebenarnya ada apa di kluarganya fuad saat ini...''tanyaku dalam hati''

Keesokan harinya fuad berkunjung ke rumahku,  dengan raut wajah yang tak seperti biasanya...
wajahnya yang dahulu penuh keceriaan kini terlihat seperti sedang mengalami duka yang begitu berat...tapi, aku pun tidak peduli...! ku ramgkul dan ku peluk dhya sambil menangis...

dhya pun tak bertanya lagi, mengapa aku menangis, karna aku yakin dhya pun telah mengetahui semua dari ibunya...

''yank .....!(itu panggilan sayangnya padaku )
dengan wajah yang begitu sedih'' harus bagaimana ini ...?tanyanya padaku...
aku pun bingung ntah mengambil keputusan apa....
di satu sisi kami tidak ingin berpisah ,karna kami tidak perna mempunyai konflik apapun yang mengharuskan kami untuk berpisah...hingga akhirnya mengalami hal seperti ini..
dan akhirnya dengan hati yang berat...sambil menghembuskan Nafas...
''Mungkin sebaiknya kita akhiri saja semuanya ....(ucapku untuknya )

hingga akhirnya Ia pun meneteskan air mata , tak sanggup rasanya untuk melihatnya, tapi harus bagaimna lagi...menurutku itu jalan yang terbaik...
''dhya pun merangkulku dan berkata "yank, jangan akhiri semua perjuangan kita sampai di sini, aku berjanji akan tetep berjuang untuk hubungan ini " (ucapnya padaku )

rasanya legah mendengar ucapannya itu, lagipula dalam hatiku masih tidak rela unuk melepasnya saat ini...
kami pun memutuskan untuk tetap menjalani hubungan ini..., meskipun semuanya harus di sembuyikan dari Ibunya fuad...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun