Mohon tunggu...
Astrid Vanya
Astrid Vanya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ya, itu Kamu

29 Oktober 2015   16:48 Diperbarui: 26 Februari 2018   08:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“kak ada yang udah mateng belum. Aklu lapar nih” tanyaku

“kamu mau daging atau mau modus ketemu aku” jawabnya pelantapi tetap terdengar.

“apaan sih kak?” Jawabku malu

“ udah ini ambil, makan yang banyak ya?” jawabnya sambil memberikan sepiring daging dan sosis

Aku berlari menuju ke arah Lucas dan memberikannya sepiring daging yang tadi Gandhi berikan.  Lalum kami makan daging itu berdua sambil bercerita banyak ha. Aku merasa dia sekarang berbeda dia jauh lebih perhatian, lebih hangat, terkadang lebih manja dari Lucas yang dulu aku kenal. Kami terus bercerita sampai akhirnya dia bertanya

“Aku mau jujur boleh ga?” tannynya

“mana pernah aku marah sama kamu, kamu bohong pun a,ku ga peduli” jawabku sambil sedikit tertawa karena melihat ekspresinnya yang tiba-tiba berubah.

“aku serius sekarang. Aku suka sama kamu. Terserah kamu, kamu mau percaya atau engga. Tapi ini yang aku rasain sekarang”

Aku terdiam karena aku bingung apa yang harus aku katakan padanya. Aku telah jatuh hati pada Gandhi sejak awal, aku bertemu dengan dia

Lalu la berkata “ ya sudahlah. Toh kamu ju8ga ga peduli kalau aku berbohong” jawabnya sambil berlalu.

Keesokan harinya kita berfoto bersama menggunakan kamera Hp dan tongsis posisiku di tengah antara Gandhi dan Lucas sementara anggota yang lain dibelakang kami. Ya iyatulah acara peratama yang kami tangani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun