Ku buka lembaran ketiga disana terdapat foto Gandhi bersamaku dengan senyuman di wajah kami. dan dibawah foto itu tertulis “20 SETEMBER 2010 à RAPAT KE2 EKSKUl”. Tapi baru kini aku menyadari bahwa foto itu hanya terfokus padaku.
Aku datang ke rapat kedua dengan wajah berantakan dan mengantuk aku duduk diantara Lucas dan Gandhi saat rapat di mulai kau mengantuk tapi Lucas terus saja menggangguku dengan menyikutku atau memainkan rambutku. Aku kesal
“Diamlah Lucas. Aku butuh istirahat. Kan kamu tahu seminggu ini kita kurang tidur karena mengerjakan tugas yang diberikan kak Gandhi” keluhku padanya
“ ya aku tahu tapi kita sedang rapat nanti Gandhi marah loh” jawab Lucas
Dan benar saja ketika aku hampir tertidur kembali Kak Gandhi melihat itu dan langsung marah. Sebenarnya Lucas telah menyikutkutku lagi untuk member kode tapi ya... karena aku mengantuk aku tak menyadarinya
“Zee jika jiwamu tak ada disini maka keluarlah. Aku hanya minta di dengar apa susahnya sih” kataa Gandhi dengan amarahnya lalu aku keluar dari ruang rapat. Tak lama setelah aku keluar Gandhi memanggilku lagi.
“Zee.. Zevanya.. kenapa kamu keluar? Kamu tak inga tugasmu untuk mencatat isi rapat dan memberi tahu anggota yang tidak hadir” kata Gandhi setengah marah
“bukankah tadi kakak yang menyuruhnya” jawabku
“seharusnya kamu tau kalau memiliki tugas mencatat isi rapat jadi jangan main pergi gitu aja, ga ada tanggung jawabnya dan aku Cuma minta di dengar”
“Aku mendengarkan kakak, aku juga tahu apa tugasku. Kala kakak ga suka cara kerjaku lebih baik aku mengundurkan diri. Toh, masih banyakkan yang mau menggantikan posisiku” jawabku dengan emosi.
“Siapa yang bilang aku ga suka kerja kamu, siapa yang bilang aku ga nyaman dengan kamu, aku hanya ga suka kamu lebih memperhatikan Lucas dari pada aku.” balasnya