Mohon tunggu...
Astri DAMAYANTI
Astri DAMAYANTI Mohon Tunggu... lainnya -

I'm Writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemberian Terbaik dari Ibu untuk Bekal Kehidupanku

3 Januari 2018   12:05 Diperbarui: 3 Januari 2018   12:18 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pokoknya ibuku itu adalah perempuan yang serba bisa untuk ketrampilan wanita. 

Lama kelamaan aku mulai suka dengan dua ketrampilan ini. Aku selalu bisa menikmati waktu dan perasaanku menjadi tenang ketika mengesom baju ataupun membuat hantaran pengantin pesanan orang. Bahkan banyak yang bilang hantaran pengantin buatanku jauh lebih bagus daripada yang dibuat ibuku. 

Salah satu kreasi Hantaran Pengantin yang biasa aku buat
Salah satu kreasi Hantaran Pengantin yang biasa aku buat
Apalagi ketika aku pertama kali menerima uang hasil dari membuat hantaran pengantin. Walaupun jumlahnya jauh lebih sedikit dari gaji yang dahulu pernah aku terima, tapi entah kenapa rasanya kok aku lebih bahagia ketika menerimanya. Hingga akhirnya ibuku memintaku untuk ikut kursus gratis di kantor kecamatan. Waktu itu materinya adalah membuat wadah hantaran pengantin. 

Di saat itulah aku bertemu dengan seorang guru yang sangat baik dan hingga kini aku anggap sebagai  ibu keduaku. Namanya Bu Tati. Dari beliaulah aku akhirnya melanjutkan memperdalam hantaran pengantin hingga akhirnya bisa mengajar. Melihat aku mau kursus hantaran pengantin saja ibuku sangat senang. Beliau bahkan membantuku menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk kursus. 

Karena aku suka menulis, maka hasil belajar selama kursus hantaran pengantin aku tulis dan diterbitkan menjadi dua buah buku. Ibuku sangat senang dengan pencapaianku. Dengan bangganya ia selalu bilang pada setiap orang yang ditemuinya kalau aku menulis buku hantaran pengantin. IBuku juga membawa buku itu dan bahkan membantu menjualnya pada setiap temannya. 

Ibuku ternyata punya bakat marketing yang baik.. Terbukti ia mampu memasarkan buku karyaku dengan hasil yang memuaskan. Ini semua adalah hadiah untukku yang tidak akan pernah terlupakan.

Setelah anak keduaku lahir, aku melanjutkan kursus menjahit. Ibuku sangat gembira tentu saja. Dengan senang hati ia menjaga anakku yang masih bayi jika aku sedang kursus. Sama seperti ketika aku  kursus hantaran, maka ketika  kursus menjahit ini aku juga menulis buku dari hasil belajar.  Dan ibuku lagi-lagi membantu banyak menjualkan bukuku tanpa sengaja. Sebenarnya ia hanya sangat senang dan akhirnya bercerita tentang prestasiku pada teman-temannya. Tapi nyatanya cerita dari hati ini kemudian membuahkan pesanan buku yang jumlahnya tidak sedikit. 

Bekal Hidup Yang Abadi dan Bermanfaat Bagi Banyak Orang

TIga Buku yang paling berpengaruh dalam kehidupanku
TIga Buku yang paling berpengaruh dalam kehidupanku
Kemampuan yang aku miliki membuat ibuku sangat senang. Selain ia berhasil menjualkan banyak bukuku, ibuku juga berhasil mempromosikan aku untuk mengajar ketrampilan. Ibuku adalah aktifis PKK sejak lama, beberapa kali ia juga menerima penghargaan sebagai PKK teladan maupun tenaga sosial teladan. Dengan demikian hubungannya dengan instansi pemerintah khususnya pemerintah daerah DKI Jakarta sangat baik. Dari sinilah ibuku bercerita tentang kemampuanku pada orang-orang yang ia kenal. 

Mengajar Hantaran Pengantin di Kelurahan Cakung Barata
Mengajar Hantaran Pengantin di Kelurahan Cakung Barata
Sejak saat itu panggilan mengajar hantaran pengantin maupun menjahit ke beberapa kelurahan mulai aku terima.  Kemudian berlanjut dengan mengajar ke dharma wanita  dan beberapa perkumpulan wanita lainnya. Hingga tanpa disadari aku mulai jatuh cinta pada kegiatan mengajar ketrampilan ini. 

IBuku pernah bilang , "mengajar itu pekerjaan yang sangat baik. Bisa mendapatkan materi dunia dan juga pahala untuk bekal ke akhirat nanti." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun