"Iya Zidan itu baik banget waktu bunda kamu lagi kesusahan ekonomi buat kuliah hukum. Ayah kamu ajak Raya buat kerja jualan makanan gitu. Padahal yah Raya itu manja banget tapi Zidan ajarin dia sampe bisa berubah dan mandiri"
"Terus tan ceritain semua yah tante temen baik Bunda sama Ayahkan. Soalnya aku masih kecil waktu itu"
"Iya pas kecelakaan bunda sama kamu aja yang selamat. Ayah sama ka Dimas meninggal pas diperjalanan kalian umurnya waktu itu masih kecil banget kamu kira-kira baru mau 2 taun, kaka kamu sekitar 5 taun."
"Kecelakaan kenapa tan soalnya Bunda gamau cerita dan aku juga takut kalo nanya langsung"
"Waktu kalian mau liburan disuatu daerah di Bali. Kamu nangis terus katanya terus Ayah berhentiin mobilnya. Padahal itu tempat sepi. Kamu digendong sama Bunda. Ayah sama Kaka kamu diem di Mobil tiba-tiba dari depan ada mobil lain yang langsung nabrak mobil Ayah kamu dan didepan mata ibu kamu persis."
Ga kusangka aku menangis dan telingaku berdengung keras. Akhirnya aku tau kenapa sikap Bunda selalu dingin menatapku. Dan sedihnya lagi aku tau cerita Ayah dan Kakaku dari orang lain. Dan aku seperti penjahat dimata keluargaku. Tiba-tiba aku terdiam mendengarnya. Dan aku tau kenapa Bunda ga mau menghubungi ku waktu aku masih dirumah nene.
Gimana nanti pas aku pulang kerumah apa yang harus aku kataka sakit rasanya.Â
"Nara heii kenapa. Sini peluk tante"
"Tante tau makam Ayah sama Kaka aku dimana?"
"Kamu belum kesana emangnya?"
"Belum tan. Aku kesini malahan ingin tau"
