Mohon tunggu...
Astrid SantikaP
Astrid SantikaP Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Haii

Astrid Santika XII MIPA 4 SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebebasan dari Kekangan Penjajahan

20 November 2021   20:45 Diperbarui: 20 November 2021   22:24 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panglima besar Soedirman menyatakan kepada pemerintah saat itu bahwa muso bisa dikalahkan oleh kekuatan TNI dalam waktu 2 minggu saja.
Memang benar pasukan pendukung Muso dapat dikalahkan dalam waktu singkat oleh kekuatan TNI. Dan pada tanggal 30 September 1948, kota Madiun dapat kembali seutuhnya. Pasukan republik dari arah Timur dan Barat dipertemukan dihotel Merdeka di Madiun. Akan tetapi beberapa pimpinan kelompok kiri bersama beberapa pasukan pendukung berhasil lolos dan melarikan diri ke beberapa arah, Sehingga tidak dapat tertangkap. 

Pada bulan November seluruh pasukan pimpinan Muso tewas atau dapat ditangkap. Diantaranya 11 kelompok pimpinan kiri. Gatot Soebroto berkata.
"Eksekusi Amir Syarifudin Harahap mantan Perdana Menteri Republik Indonesia, tanggal 20 Desember 1948, karena ia telah menghkianati NKRI".

Gatot Soebroto dikenal sebagai pemimpin yang memiliki banyak strategi militer yang bisa melumpuhkan orang-orang yang berusaha menimbulkan kekacawan,pemberontakkan, dan menimbulkan ketidak harmonisan terhadap sesama warga negara Indonesia. Ia dan para pemimpin berhasil melumpuhkan pemberontakkan Muso, dan pemberontakkan KGSS.
Ia juga berhasil membujuk para pemberontak agar kembali menjadi barisan TKR.

Atas pencapaian itu Aku diangkat menjadi Panglima Tentara & Teritorium. Sejak sekarang Soebroto dikenal sebagai pemimpin yang disiplin, tegas, berani dan membela kaum yang tertindas.

Kemudian pada tahun 1953 terjadi keributan di istana negara dikarenakan tuntutan rakyat atas pembubaran perlemen ditolak. Ia dituduh sebagai dalang dari keributan. Terpukul hatinya Ia langsung mengundurkan diri dari jabatannya dan sekaligus dari kemiliterannya. Akan tetapi 3 tahun kemudian Ia diaktifkan kembali dan diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat tahun 1956. Dalam banyak hal ku berhasil melumpuhkan pemberontak pemerintah ( PRRI/Permesta) yang terjadi di Sumatra dan Sulawesi Utara. 

Setelah Sekian lama ku berjuang untuk NKRI waktunya aku beristirahat untuk selamanya. Penjajahan, peperangan, penghkianatan, ketidak adilan sudah ku alami dalam hidup ini. Jadilah pemuda yang berani dan bijak dalam membela. 

Karena setiap perbuatan dan pengorbanan tidak akan menyia-nyiakan hasil, walaupun kebanyakkan orang hanya menghargai hasil bukan perjalanannya. Jadi semangatlah dan raih apa yang kamu impikan. 

Terimakasih sudah membaca....

Astrid Santika 

XII MIPA 4

SMAN 1 Padalarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun