Mohon tunggu...
Astralastra
Astralastra Mohon Tunggu... Lainnya - Daur baur

Manusia merdeka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menuju Ujung Malam yang Temaram

30 September 2024   21:43 Diperbarui: 1 Oktober 2024   01:53 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Alessandro Rodriguez: https://www.pexels.com/

Selalu kumaknai dengan warna 

Warna biru untuk nyeri yang tak kunjung selesai 

Warna merah untuk amarah yang tak kunjung berani

.

Serta di tubuhku yang tak seindah rembulan 

Kadang berisi kekurangan dan ketakutan 

Yang menjelma nafas dan keringat 

Dengan kesunyian yang kian melekat

.

Dari haribaan rindu 

Yang kususuri paruh waktu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun