2. Siap menghadapi sesuatu selalu bertanya : Why,Mangapa itu, apa sebabnya. Mangapa aku,engkau,dia.?
3. Sukanya berrecana lebih dulu, membuat aturan pelaksanaan suatu ide, gagasan, Â penawaran. Harus tahu sejauh mungkin nantinya bagaimana, berapa lama, apa yang harus dilakukan disananya.
4. Mintanya ada penjelasan untung ruginya suatu keputusan dibuat. Dalam menyusun tulisan harus aspiratif dan bermanfaat.
5. Tampak dalam beberapa karya penulis mahasiswa, dari depan dijelaskan methoda yang mau dipakai : Abstrak, Masalah, Pembahasan dst.
6. Mengikuti trend dan fasilitas IT masuk akallah kita segera seperti suatu conditio sine qua non segera mengumpulkan informasi aktual terbaru untuk menjawab proses berfikirnya sendiri..
7. Jadwal dan pembagian waktu serta kedisiplinan adalah konsekwensinya bila mau tetapi bersikap selalu rasional. Â Tetapi jangan lupa pesan penulis Julia terkutip tadi :"be fearless, and above all have fun. "Jangan takut dan jangan lupa bahagia". Jangan lupa main catur. Itu hobby anda bukan...(?)
Pola pikir rasional adalah sifat yang diperoleh dengan pelatihan dan pembiasaan. Pembiasaan pengendalian perasaan merupakan persyaratan dan mungkin juga suatu pembawaan hasil pendidikan yang sudah menjadi mindset. Semua itu adalah masalah pembentukan kepribadian. Dan bagi saya adalah proses belajar hingga akhir hayat.
Pola pikir tercermin dalam semboyan dan tampak seharusnya dalam implementasinya. Ini refleksi saya yang biar jelek sudah membuat semboyan di Kompasiana. Semoga refleksi saya sebagai pelaksanaan semboyan belajar menginspirasi Pembaca Yth Â
Tolonglah terima Salam hormat saya.
Ganjuran, Februari 13, Emmanuel Astokodatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H