Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Semboyan dan Pelaksanaannya dalam Kehidupan

14 Februari 2023   11:38 Diperbarui: 14 Februari 2023   11:42 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kehidupan yang indah sesungguhnya terjadi ketika orang mulai membuat semboyan dan melaksanakannya dalam kehidupannya. Dari Adagium hingga implemantasinya. Dari Niat atas dasar kesadaran akan jati diri hingga upaya melaksanakan niat itu.

Sebelum membahas Implementasinya sedikit klarifikasi beberapa istilah yang perlu dipahami bersama lebih dahulu.(1). Semboyan adalah kalimat, frasa, atau kata sebagai pedoman yang menggambarkan motivasi, semangat, dan tujuan dari suatu organisasi. 

Pengguna semboyan biasanya adalah negara, kota, universitas, dan keluarga-keluarga bangsawan. Tetapi di dunia perkeretaapian, terdapat istilah semboyan "kereta api"yang merupakan suatu tanda pesan berupa isyarat dari tangan, suara, bentuk, warna, atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat dan memiliki makna tertentu untuk mengatur jalannya kereta api, bisa sebuah perintah atau larangan.  

Selanjutnya (2) adagium adalah pepatah atau peribahasa. Merujuk definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa adagium sinonim dari ungkapan, pernyataan, dan peribahasa. Banyak digunakan di dunia hukum.

Ada yang menggunakan : (3) Motto hidup  itu adalah sebuah ungkapan atau kata-kata yang digunakan sebagai motivasi dan pemberi semangat untuk menjalani hidup menjadi lebih baik lagi. Ungkapan ini biasanya diberikan oleh seseorang kepada orang yang membutuhkan semangat, untuk mendatangkan pengaruh positif bagi hidupnya.

Terbaca dibawah banyak nama rekan Kompasianer tertulis apa yang saya baca sebagai semboyan atau motto. Mungkin tidak tepat dari yang dimaksud pemilik nama itu. Tetapi ada unsur makna merk, personal branding, jatidiri untuk dikenal pembaca. Termasuk arah niat dalam menulis.

Saya ambil saja Rekan Florensius Marsudi, tercantum kata-kata: "Manusia biasa - Penyuka Humaniora, perenda kata semampunya."  Sementara Rekan Irwan Rinaldi ditandai : "menulis untuk menikmati kehidupan".  Dan Rekan Arfiani Yulianti Fiyul, menyebut dirinya Dosen Indonesia, (saya suka puisinya), dan menulis : "Tingkatkan Ketrampilan Menulis, Belajar Sepanjang Hayat".

Pelaksanaan atau implementasi motto teman-teman bukanlah kewenangan saya membahas. Ada yg bilang . Mengenal orang lain perlu kecerdasan, mengenal diri sendiri pun perlu kebijaksanaan. Sama sulitnya tetapi saya memilih :  Mengasah kecerdasan dengan merefleksi pola pikir sendiri.

Maka biarlah saya berbagi tentang semboyan saya sendiri saja. Tertulis dari dulu hingga sekarang dibawah nama saya : "Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat, Sampai Akhir Hayat".

Kenyataan kehidupan yang sudah banyak orang berkata, bahwa yang selalu ada pada seseorang dan lingkungannya itu : Perubahan-Keputusan-Prinsip. Perubahan itu bisa berupa terbukanya peluang, atau hambatan, atau tantangan. Keputusan adakah sikap yang harus selalu diambil untuk merespon perubahan yang terjadi. Prinsip adalah dasar untuk mengambil keputusan, bila tidak ada prinsip, keputusan akan tidak bermutu.

Maka wajar saja semua berkembang misalnya seperti berita ini : "Jejak Panjang GP Mania yang Bubar Jalan Sebelum Pilpres 2024, Kini Ganti Haluan Salah satu basis massa terbesar Ganjar Pranowo, GP Mania kini resmi dibubarkan. Immanuel Ebenezer selaku eks ketua kelompok relawan tersebut mengungkap alasan mengapa 'gengnya' kini emoh dukung Ganjar pada kontestasi politik Pilpres 2024 mendatang.Ebenezer saat diundang Podcast kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored menilai Ganjar kini tak seambisius dahulu kala.( https://www.msn.com/id-id/berita/other/jejak-panjang-gp-mania)"

Bolehlah orang berangan-angan yaitu pembentukan keyakinan berdasarkan apa yang mungkin menyenangkan untuk dibayangkan, bukan/belum pada bukti, rasionalitas, atau kenyataan. Tetapi pada saatnya angan-angan bisa membuat adanya penyelesaian konflik antara keyakinan dan keinginan. Sebab realitas diawal berubah berkembang oleh banyak faktor kehidupan.

Demikian pula ketika saya diawal menyusun Motto tahun 2009. wajar bila motto itu harus direvisi, karena secara sadar saya menemukan kekurangan sesuai dengan keadaan dan hati ini sendiri.  "Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat". Frase 'Syukuri nostalgia' itu sebenarnya mau menyembunyikan justru pengalaman masa lalu dengan rasa syukur. Dan 'kelola sisa semangat' itu saya menyadari usia. 'Belajar' itu menyadari apa yang harus terus saya perbuat. Dengan target 'berbagi' seadanya dalam menulis. Dan baik belajar maupun berbagi itu sampai 'akhir hayat'.

Dua hal pengalaman kurang nyaman sepanjang penulisan itu di tahun 2009 hingga kini. Saya semakin merasa bergesernya cara pandang pembaca dan nada tulisan penulis di Kompasiana, bahkan Admin pun dengan perubahan aturan-aturan, saya pahami sebagai perbaikan yang tidak lepas dari "mengikuti" pergeseran cara pandang.

Hal itu juga memberi perkembangan kesadaran saya dalam refleksi,yaitu untuk mengembangkan cara pandang di dalam menulis disini. Diawalnya agak wishfull-thinking menjadi lebih wisefull thinking dan sedapat mungkin menjadi lebih tajam sampai berfikir analitis serta rasional obyektif.

Saya didorong oleh penulis Amerika Julia Child (1912-2014) yang menulis : "Try New recipes, learn from your mistakes, be fearless, and above all have fun."  Jangan abaikan sisi humor atau sukacita. Dan seorang komponis Amerika Philip Glass pula yang memberi semangat anak buahnya : "You practice, and you get better. It's very simple."

Bukan saya sendiri yang menyadari bahwa "Hidup adalah belajar". Belajar bersyukur ketika kekurangan. Belajar sabar ketika ada ujian. Belajar memaafkan ketika tersakiti. Jika salah perbaiki. Jika gagal coba lagi. Tetapi jika kau menyerah semua selesai. Nelajar dari yang sudah/sedang terjadi.

Seorang teman Fesbuker menulis berkomentar untuk tulisan saya yang baru lalu : "Mengakrabi kebiasaan berefleksi evaluasi menentukan solusi. Jadi hidup ini. belajar terus  Sikap ini mempertegas bahwa belajar tidak hanya di lingkup formal tapi di mana saja kapan saja kepada siapa saja. Belajar harus menjadi suatu yang menyenangkan Learning is pleasure . Long life learning tidaklah berlebihan"

Pada pembelajaran saya terhadap pola pikir ada beberapa catatan dari Pola yang intuitip kearah lebih rasional. Pola pikir intuitif adalah cara pandang yang memfokuskan pada perasaan dan intuisi dalam mengambil keputusan dan memahami situasi.Sangat sering hanya mengandalkan perasaan dan wawasan spontan atas dasar pengalaman masa lalu.

Memang ada peneguhan dari seorang Dr Seymour Epstein, Professor Emeritus in Psychology at University of Massachusetts yang mengatakan : " Intuition refers to responses or feelings that do not arise from deliberate reasoning or conscious thinking. The subconscious brain stores lessons and findings from our past experiences and attempts to recognize and retrieve these thought patterns in similar situations. These learnings are often lightning-fast and not logical at the outset but seem to occur from a deep-seated knowledge. "Intuition involves a sense of knowing without knowing how one knows,"

Sementara Berfikir rasional semakin berkembang di Kompasiana dari semakin banyak penulis dari kalangan pemikir intelektual akademici guru dan mahasiswa. Ini barang kali ada catatan beberapa kesan berpesan saya dari pengamatan di Kompasiana itu. Mari bersama mencermatinya,  sebab saya pun sedang belajar disini.

1. Tampak rasional dengan berfikir lebih tentang masa depan dari masa lalu. Masa lalu itu bisa kesalahan, kegagalan, sukses yang tertunda. Masa depan itu target, proses, capaian.

2. Siap menghadapi sesuatu selalu bertanya : Why,Mangapa itu, apa sebabnya. Mangapa aku,engkau,dia.?

3. Sukanya berrecana lebih dulu, membuat aturan pelaksanaan suatu ide, gagasan,  penawaran. Harus tahu sejauh mungkin nantinya bagaimana, berapa lama, apa yang harus dilakukan disananya.

4. Mintanya ada penjelasan untung ruginya suatu keputusan dibuat. Dalam menyusun tulisan harus aspiratif dan bermanfaat.

5. Tampak dalam beberapa karya penulis mahasiswa, dari depan dijelaskan methoda yang mau dipakai : Abstrak, Masalah, Pembahasan dst.

6. Mengikuti trend dan fasilitas IT masuk akallah kita segera seperti suatu conditio sine qua non segera mengumpulkan informasi aktual terbaru untuk menjawab proses berfikirnya sendiri..

7. Jadwal dan pembagian waktu serta kedisiplinan adalah konsekwensinya bila mau tetapi bersikap selalu rasional.  Tetapi jangan lupa pesan penulis Julia terkutip tadi :"be fearless, and above all have fun. "Jangan takut dan jangan lupa bahagia". Jangan lupa main catur. Itu hobby anda bukan...(?)

Pola pikir rasional adalah sifat yang diperoleh dengan pelatihan dan pembiasaan. Pembiasaan pengendalian perasaan merupakan persyaratan dan mungkin juga suatu pembawaan hasil pendidikan yang sudah menjadi mindset. Semua itu adalah masalah pembentukan kepribadian. Dan bagi saya adalah proses belajar hingga akhir hayat.

Pola pikir tercermin dalam semboyan dan tampak seharusnya dalam implementasinya. Ini refleksi saya yang biar jelek sudah membuat semboyan di Kompasiana. Semoga refleksi saya sebagai pelaksanaan semboyan belajar menginspirasi Pembaca Yth  

Tolonglah terima Salam hormat saya.

Ganjuran, Februari 13, Emmanuel Astokodatu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun