Seorang Antropolog mengajak anak-anak dari suku di Afrika untuk memainkan satu permainan. Ia meletakkan sekeranjang buah di dekat pohon dan mengatakan kepada anak-anak: Larilah, siapa di antara kalian yang mencapai pohon itu lebih dahulu akan mendapatkan  buah-buahan yang manis." Tetapi ketika ia memberi isyarat kepada anak-anak untuk memulai perlombaan, anak-anak itu malah  bergandengan tangan erat dan berlari bersama, lalu mereka semua duduk bersama dan menikmati buah yang lezat.Â
Antropolog yang terheran-heran belajar filosofi kehidupan tentang sebuah kebajikan dari orang-orang sederhana. Anak-anak itu mengatakan : Â "Obonato." Mungkinkah seseorang bahagia jika orang lain bersedih? Â "Obonato dalam bahasa mereka berarti : "Aku ada karena kita ada." Cerita ini diambil dari kiriman yang beredar di medsos.(WhatsApp)
Jadi seperti apa kebenaran tidaknya bahwa Cinta kasih mudah dimadahkan dibicarakan tapi susah dilaksanakan ?
Belajar dari pengalaman dan penghayatan peristiwa 15 -16 Mei tersebut diatas saya baru mendapat ketegasan awal seperti ini :
(satu), Kebijaksanaan adalah suatu jalan hidup menuju pada kondisi kebahagiaan sejati.(renungi pesan Admin) Cinta kasih adalah suatu kondisi kebersamaan yang diidealkan bagi umat pengikut Yesus. Dan bagi yang bukan pengikut Yesus, cinta adalah kecenderungan manusiawi untuk berbuat positip bagi yang lain dan hal itu membahagiakan dirinya.(Yesus./Obonato)
(dua) Baik kebijaksanaan maupun cinta kasih dapat dilihat sebagai kecenderungan sosial, menuju kepada kebahagiaan bersama dan berdampak bahagia dalam kehidupan bersama.(Obonato) Kebijaksanaan suatu sikap hidup yang diupayakan sebagai jalan "menuju bahagia" dapat juga sebagai kondisi hidup ideal itu sendiri.Â
Cinta kasih dapat diupayakan sebagai jalan yang diidealkan tetapi pada umumnya lebih suatu aktivitas dan kecenderungan sosial dalam kebersamaan.(Suryonugroho, keprihatinan dan keberpihakan)
Apabila digali lebih jauh Cinta kasih lebih merupakan aktivitas dan sangat miskin bila hanya berhenti pada diri sendiri saya. Untuk itu saya tertarik pada tiga kecenderungan sosial manusia yaitu : Agon, Eros, dari Prof.Dr.N.Driyarkoro SJ, dan kecenderungan yang fenomenal, Â Seksualitas.
Agon adalah kecenderungan manusiawi untuk bersaing, saling mengalahkan, seperti yang dinantikan oleh seorang anthropolog yang diceritakan di Afrika tersebut dimuka.Â
Agon sangat dibutuhkan oleh para peserta seagame saat ini. Akan tetapi juga sering menjadi pemberitaan dalam perang di Ukraina : semangat juang tentara Ukraina yang melampaui prajurit Rusia. Betapapun Agon sebenarnya sangat membahagiakan manusia juga. Sebuah kecenderungan manusiawi.
Eros adalah kecenderungan manusiawi untuk mencintai. Mentahnya Eros adalah kecenderungan untuk memiliki, mengambil kebersamaan untuk diri sendiri terhadap orang atau benda diluar dirinya untuk menjadi dekat /bersatu dengannya. Eros digagas oleh akal budi manusia menjadi pelbagai bentuk, diantaranya :