Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Mengajak Orang Lebih Terbuka?

4 Oktober 2020   10:47 Diperbarui: 4 Oktober 2020   10:56 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Maka ada beberapa catatan dalam cara pendekatan untuk "mengajak orang lain bersikap" sekurangnya, atau mengubah diri.  Kita sendiri sudah lebih terbiasa bersikap seperti yang kita kehendaki bagi orang lain itu. Selanjutnya  jangan pernah melawan langsung saat dia berpendapat. Kita harus bersabar agar kerja kita tidak kontra produktip.

Kita sendiri harus punya Keterbukaan hati untuk menerima kekecewaan bila ditolak. Kita perlu sedikit banyak suatu Keberanian. Optimis serta berfikir positip, Tulus, murni dan Kebebasan batin dari niat terselubung. 

Niat kita berbuat baik dan berjuang atas dasar prioritas  Bisa paham bener antara tujuan dan sarana. Demikian mungkin cukup tentang apa yang saya maksud dengan Cara pendekatan yang berkemanusiaan dan efektip.

Ad. 2. Langkah Kegiatan menuju sikap terbuka.

Apa sebenarnya bentuk yang kita kerjakan bersama orang yang mau kita ajak bersikap terbuka itu. Sebenarnya kita harus menyadarkan perlunya Menangkap Substansi dan essensi realitas yang kita persoalkan. Kita perlu melepas menanggalkan pelbagai hal yang membalut realitas sebagai tambahan.(abstraksi). 

Dan itu sering membutuhkan suatu sikap mengambil jarak sementara terhadap semua pihak yang terlibat.(abstraksi emosional) Dengan begitu  kita dapat seperti memakai kacamata baru.

Mungkin dengan orang yang hendak kita ajak bersikap terbuka itu lalu terjadi tukar pendapat. Saling melempar koreksi atau kritik. Disini sebenarnya terjadi transaksi nilai. Komunikasi transaksional ini pelajaran pertama untuk sikap terbuka.

Dan disitu sebenarnya kita saling membuat koreksi diri. Dan sebenarnya koreksi diri itu adalah kemenangan mengalahkan kepicikan dan keterbatasan kita sendiri. Kita boleh berfikir sederhana lagi, Sebenarnya itu proses temukan diri yang sedang terjadi.

Dan semua itu sebaiknya terjadi dalam mengajak orang melepas kekerasan dalam berpendapat, terbuka kepada sesama. Diatas langit masih ada langit. Proses itu biasanya akan dikerjakan ulang oleh sasaran kita ini. 

Bisa jadi pada diri orang itu kemudian dibuatnya suatu "periksa diri", memikir ulang dengan dirinya sendiri. Diharapkan adanya pembatinan melalui periksa diri, introspeksi dan refleksi.

Rahasia kemenangan pengguna Refleksi dibanding pengguna Afeksi dalam membangun akselerasi kegiatan nyata didunia ini, saya pelajari dari sejarah spiritualitas kristiani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun