Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari yang Pribadi Menuju Keakraban

29 Desember 2017   06:31 Diperbarui: 29 Desember 2017   10:01 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita mulai dengan merasa gembira. Kita ingat kembali pengalaman yang membuat kita suka cita, apa lagi kegembiraan dalam berteman. Silahkan gembira mengenang masa, saat-saat gembira. Kita merasa nyaman, senang, damai, bergairah, ceria. Kita kenang seperti apa merasa tanpa beban, merasa ringan. .......

Kita lalu merasa perlu bersyukur. Kita menyadari dari semacam kepuasan atas apa yang kita miliki dan atau terima benda dan perlakuan teman. Lalu Mau mengatakan :TerimaKasih. Kepada orang lain, kepada Semesta alam, kepada Tuhan. Kepada pihak yang kita anggap berjasa atas terjadinya nasib baik ini.

Kita semestinya menjadi damai, yaitu semua berjalan sesuai rencana, jadwal. Tidak ada alasan gelisah, bisa duduk nyaman dan santai. Perasaan ini dapat sungguh dirasakan dialami, tanpa diganggu masa lalu. Rasakan untuk saat sekarang, saat ini. Lepaskan kenangan yang buruk dan kekhawatiran masa yang akan datang yang entah seperti apa.

Menurut Al Kitab pengalaman Samuelpada posisi seperti inilah timbul Perasaan Penasaranuntuk mengetahui dan mempelajari sesuatu yang baru yang menarik. Maka Samuel merasa dipanggil oleh Raja Saul. Tetapi Saul seorang raja. Ada kebijaksanaan dan penuh nesehat berkata: "Kalau demikian lagi, katakan:  "Tuhan bersabdalah Abdi Mu mendengarkan"."

 Maka siapkanlah  diri kita menerima Pencerahan, dan bersemangat mendapat lebih jelas dan lebih tegas tentang realita diri kita, sebab dalam posisi menghadap Tuhan. Secara psikologis ada rasa "terbuka" ingin tahu untuk belajar lebih jauh tentang  kehidupan. 

Hukum alam adalah  hokum Tuhan begitu juga Naluri manusiawi yang tertata, biasanya disertai Tuhan berkarya lebih jauh pada alam dan kemanusiaan. Perasaan ini bisa membuat anda terhanyut pada sebuah aktivitas mempelajari sesuatu yang baru. 

Juga sebuah perasaan keheranan dan kagum di mana anda ingin tahu lebih dalam dan merasa tersedot kedalam sebuah keanehan. Saat seperti ini, maka pikiran anda akan lebih terbuka pada ide baru, pengalaman baru dan semangat untuk mengeksplor lebih jauh lagi dunia di sekitar anda dan Kehendak Tuhan. Bersyukurlah.

Selanjutnya sadarilah tentang adanya Harapan. Harapan.Perasaan ini muncul saat meyakini  sesuatu yang baik  bakal terjadi "segera" nanti (di masa mendatang). Sebuah kesadaran bahwa kondisi sekarang tidak permanen dan masa mendatang akan lebih baik, meski harus dilalui dengan keras. Orang yang dipenuhi perasaan ini memiliki keyakinan yang luarbiasa, bahwa semua akan berubah menjadi baik, sehingga jalan untuk mencapai apa yang diinginkan menjadi lebih tersedia.

Termasuk sadarilah disitu anda merasa Bangga. Kita menerima Rahmat. Hiburan rohani:  boleh menaruh harapan, karena pencerahan yang dialami.  Puji Tuhan.  Perasaan ini berbeda dengan perasaan yang muncul dari kebanggaan dan prestasi diri. Tetapi perasaan bangga bisa mencapai sesuatu berkat penyertaan Karya Allah, dan keyakinan nantinya kita bisa berbuat lagi bersama Tuhan suatu Kerya yang lebih besar..

Dalam posisi seperti inilah suatu Sukacita. Sepertinya tidak mustahil kita ceria seperti anak kecil saja bersama sesame kita seperti dalam keluarga.

Sukacita membuat kita dengan lebih mudah hidup dalam kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun