Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari yang Pribadi Menuju Keakraban

29 Desember 2017   06:31 Diperbarui: 29 Desember 2017   10:01 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku pribadi sendiri adalah kata ganti orang pertama. Bukan engkau, bukan dia, bukan kamu, bukan mereka. Penunjukan tegas kepada Aku Pribadi Sendiri pada batas-batas -nya kesendirian itu saya sebut Privasi. 

Hasilnya : Privat saya. Lingkup saya sendiri. Privacy sering disadari sebagai kebebasan berbuat tanpa hambatan dari orang lain, dan menjadi hak dasar setiap orang. Tetapi Julianto & Roswitha pasangan penulis Kompasianer pernah menulis setiap orang perlu memiliki kemampuan menghargai diri sendiri, untuk dapat berakrab-akrab dengan orang lain..

Keakraban maksudnya adalah kedekatan hubungan yang lahir dari sifat sosial manusia. Sifat dasar manusia sosial itu secara alami cenderung berakrab dengan yang lain karena peluang yang ada (hubungan keluarga, domisili dsb) tetapi juga karena mencari kenyamanan keamanan dan hiburan agar tidak stres. 

Homo ludens, manusia bermain, disamping homo faber, manusia pekerja. Memang semua orang hendaknya dapat menemukan keseimbangan keserasian dalam memelihara privasi dan keakraban pergaulan. Apa yang didapat dan dimana diperoleh rasa akrab pertemanan itu, dan mari renungkan apa-apa saja sampai sekarang yang anda peroleh dalam keakraban, adalah pertanyaannya.

Dalam pergaulan luas baik pengalaman kehidupan nyata maupun pergaulan di dunia maya yang paling dirasa adalah kesempatan berbagi informasi bertegur sapa. Orang pergi ke pasar bertemu di mol dsb ada selalu tegur sapa akrab bertanya tentang keselamatan. 

Coba bagaimana rasa kehilangan ketika kita bertemu orang yang dikenal tidak menyapa kita. Lebih bahagia lagi bila dilapangan olah raga kita bermain bersama. Lebih menyenangkan rasanya berolah raga berteman dalam tim dari pada senam sendirian saja.

Lebih menyenangkan kiranya ketika kita bisa masuk kedalam sebuah komunitas, wadah kegiatan sosial, kelompok kategorial, atau kelompok senasib. Disana ada rasa nyaman, aman dan bisa berkembang kedepan lebih luas dalam jenis kegiatan dan prestasi.

Lebih menarik lagi bila komunitas itu diperteguh dengan kebersamaan menikmati nilai nilai intelektual dan atau spiritual. Artinya bahwa warga bisa belajar bersama berdiskusi, berbagi pangalaman dan aktualisasi diri, dan berdoa bersama.

Setiap warga biasa dalam komunitas itu dapat saja sejak awal terlibat dengan memiliki semangat tinggi sejak awal, tetapi rasa komitmen dan rasa memiliki kebersamaan belum tentu sepenuhnya. Mungkin juga rasa kedekatan dan persahabatan yang lebih kuat terjalin dengan satu dua orang saja dalam komunitas itu. 

Akan tetapi baru kemudiannya ada komunikasi yang lebih intensif, beberapa kali, dan menjadi kebiasaan berkomunikasi yang membangun hubungan batin antara yang satu dengan yang lain.

Hubungan batin itu ditampakkan oleh pengalaman kedekatan secara perasaan, kemampuan dan kebebasan membagikan perasaan secara terbuka, bebas dan mendapat dukungan penuh berupa respon dan saling pengertian tulus. Respon dan saling pengertian itu tampak pula dalam rasa suka untuk bersama secara khusus dan timbulnya kreativitas untuk bentuk bentuk kebersamaan dan kerinduan bila kebersamaan itu berjeda, terhenti atau kebetulan karena kepentingan lain terpaksa tertunda.  Kerinduan adalah Rentang kendali hubungan batin, ukuran jauh-dekat, kuat lemahnya hubungan batin itu.

Dalam rangka pemikiran tentang privasi dan keakraban maka ada dua hal yang harus disampaikan:

Kerinduan ingin bertemu bisa saja terjadi pada dua orang yang akan berbuat jahat. Cinta dan Benci itu dua hal yang kadang berhimpitan dan menggejala diluar sulit dibedakan. Pembenci juga bisa berkeingan kuat untuk bertemu untuk melampiaskan kebenciannya.

Pada ujung pemikiran tentang keakraban atau ke-intim-an, tinggal satu tingkat kepenuhan yaitu keintiman seksual. Keakraban seksual terjadi dalam posisi manusia yang tercipta lelaki perempuan. 

Pengalaman itu terwujut pada afeksi, kedekatan total, dengan sentuhan jamahan, kebebasan membagikan komunikasi seksual, hingga sastra bicara tentang "keduanya dipersatukan menjadi satu daging", dan mengalami kenikmatan manusiawi tertinggi.  

Sebenarnya ada keakraban yang kurang diperhatikan para ahli yaitu keakaran dan cinta kepada semesta alam padahal sangat sangat penting dan berpengaruh besarkepada kehidupan kita.

Untuk hal seksualita tersendiri pernah saya tulis di Kompasianan ini dengan judul :  "Seksualitas manusia, remaja dan Penulis".

Maka saya ingin kembali saja ke Pribadi Sendiri, Kepribadian Sendiri, Privacy, agar ditemukan keserasian  dalam rangka menemukan keakraban social, intelektual, dan bahkan dalam bentuknya yang umum yaitu Cinta yang sehat dan Cinta/peduli Alam..

Penelitian Psikologi neuroscience tentang apa yang terjadi pada otak orang yang melakukan kebajikan hamper sama dengan otak orang yang melakukan aktivitas spirituality, misalnya melakukan aktivitas meditasi atau berdoa. 

Meski demikian efek yang terbesar adalah terjadi pada orang yang melakukan meditasi atau berdoa. Ada keterkaitan erat diotak pada waktu kita berbuat baikdengan pada waktu kita berdoa dan meditasi. Ada proses berputar atau saling mempengaruhi antar spirituality dan kebajikan. Spirituality menghasilkan kecenderungan kepada kebajikan, sementara itu kebajikan membuat orang cenderung pada pemikiran tentang spirituality.

Maka tepat sekali bila kita mau berbuat baik, termasuk mau membangun hubungan social, dan kepada alam, mulai dari merancang hingga nanti melaksanakan perbuatan itu kita mulai dengan berdoa dan meditasi. Dan nanti pelaksanaan perbuatan baik itu pun kita kawal dengan doa, meditasi  dan atau kontemplasi.

Kita mulai dengan Berfikir sederhana dan berfikir Positif. Mari kita melihat segala sesuatu dari sisi yang baik, yang positif. Mari kita bangun kesadaran kita tentang terhadap hal-hal yang positif terhadap lingkungan hidup termasuk lingkungan pergaulan kita,.

Kita mulai dengan merasa gembira. Kita ingat kembali pengalaman yang membuat kita suka cita, apa lagi kegembiraan dalam berteman. Silahkan gembira mengenang masa, saat-saat gembira. Kita merasa nyaman, senang, damai, bergairah, ceria. Kita kenang seperti apa merasa tanpa beban, merasa ringan. .......

Kita lalu merasa perlu bersyukur. Kita menyadari dari semacam kepuasan atas apa yang kita miliki dan atau terima benda dan perlakuan teman. Lalu Mau mengatakan :TerimaKasih. Kepada orang lain, kepada Semesta alam, kepada Tuhan. Kepada pihak yang kita anggap berjasa atas terjadinya nasib baik ini.

Kita semestinya menjadi damai, yaitu semua berjalan sesuai rencana, jadwal. Tidak ada alasan gelisah, bisa duduk nyaman dan santai. Perasaan ini dapat sungguh dirasakan dialami, tanpa diganggu masa lalu. Rasakan untuk saat sekarang, saat ini. Lepaskan kenangan yang buruk dan kekhawatiran masa yang akan datang yang entah seperti apa.

Menurut Al Kitab pengalaman Samuelpada posisi seperti inilah timbul Perasaan Penasaranuntuk mengetahui dan mempelajari sesuatu yang baru yang menarik. Maka Samuel merasa dipanggil oleh Raja Saul. Tetapi Saul seorang raja. Ada kebijaksanaan dan penuh nesehat berkata: "Kalau demikian lagi, katakan:  "Tuhan bersabdalah Abdi Mu mendengarkan"."

 Maka siapkanlah  diri kita menerima Pencerahan, dan bersemangat mendapat lebih jelas dan lebih tegas tentang realita diri kita, sebab dalam posisi menghadap Tuhan. Secara psikologis ada rasa "terbuka" ingin tahu untuk belajar lebih jauh tentang  kehidupan. 

Hukum alam adalah  hokum Tuhan begitu juga Naluri manusiawi yang tertata, biasanya disertai Tuhan berkarya lebih jauh pada alam dan kemanusiaan. Perasaan ini bisa membuat anda terhanyut pada sebuah aktivitas mempelajari sesuatu yang baru. 

Juga sebuah perasaan keheranan dan kagum di mana anda ingin tahu lebih dalam dan merasa tersedot kedalam sebuah keanehan. Saat seperti ini, maka pikiran anda akan lebih terbuka pada ide baru, pengalaman baru dan semangat untuk mengeksplor lebih jauh lagi dunia di sekitar anda dan Kehendak Tuhan. Bersyukurlah.

Selanjutnya sadarilah tentang adanya Harapan. Harapan.Perasaan ini muncul saat meyakini  sesuatu yang baik  bakal terjadi "segera" nanti (di masa mendatang). Sebuah kesadaran bahwa kondisi sekarang tidak permanen dan masa mendatang akan lebih baik, meski harus dilalui dengan keras. Orang yang dipenuhi perasaan ini memiliki keyakinan yang luarbiasa, bahwa semua akan berubah menjadi baik, sehingga jalan untuk mencapai apa yang diinginkan menjadi lebih tersedia.

Termasuk sadarilah disitu anda merasa Bangga. Kita menerima Rahmat. Hiburan rohani:  boleh menaruh harapan, karena pencerahan yang dialami.  Puji Tuhan.  Perasaan ini berbeda dengan perasaan yang muncul dari kebanggaan dan prestasi diri. Tetapi perasaan bangga bisa mencapai sesuatu berkat penyertaan Karya Allah, dan keyakinan nantinya kita bisa berbuat lagi bersama Tuhan suatu Kerya yang lebih besar..

Dalam posisi seperti inilah suatu Sukacita. Sepertinya tidak mustahil kita ceria seperti anak kecil saja bersama sesame kita seperti dalam keluarga.

Sukacita membuat kita dengan lebih mudah hidup dalam kebersamaan.

Bersukacitalah agar anda lebih mudah bersama sasama kiri kanan kita. Disini semua Abdi Tuhan yang siap mendengar, sukacita, dan belajar bersama.

Kebersamaan memudahkan rasa terpanggil berbuat apa saja, lebih lebih untuk berbuat bersama. Berbuat sendirian demi kebersamaan. Kebersamaan memberi  banyak getaran (inspirasi) untuk berbuat, juga kekuatan dan kegigihan berbuat kebajikan. Dicatat khususnya kebersamaan dengan alam semesta/

Tidak terduga sangat bisa terjadi kita bahkan menjadi kagumatas apa yang ternyata terjadi. Itu membuat kita semakin menghargai kebersamaan dengan siapa saja dan dengan apa saja.

"Love  Perasaan ini adalah "kompilasi"  dari semua pengalaman akrab yang mungkin rasional, emotional, seksual di atas. Secara umum love berkaitan dengan perasaan menyukai yang kuat dan positif terhadap orang atau sesuatu, juga perasaan keterikatan kepada orang itu atau sesuatu itu. Perasaan ini membuat anda bersedia melakukan apa pun untuk orang atau sesuatu itu".

Nah sekarang terserah kepada anda dari pribadi menuju kepada keakraban melalui jalan nafsu dan sekedar menanti dengan semboyan "Witing Tresna amarga saka kulina", atau dibangun melalui proses pembangunan pribadi penuh sukacita optimisme harapan dan doa....

Sebab "Cintakasih adalah relasi akrab dua insan yang saling merespon positif satu sama lainnya sesuai kenyataan obyektif yang dihadirkan oleh relasi seberangnya sesuai hokum dan kepatutan hidup bersama."

Cinta tidak berkesudahan, diataranya tak habis-habisnya menjadi pembahasan. Tolong terima salam dan terima kasih saya.

Ganjuran, 17 Desember 2017,  Emmanuel Astokodatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun